Untuk Pertama Kalinya Bitcoin Tembus Hingga Rp863 Juta

- 15 Maret 2021, 22:38 WIB
Untuk pertama kalinya Bitcoin tembus hingga $ 60.000 atau sekitar Rp863 juta, telah meningkat pesat sejak Maret tahun lalu.
Untuk pertama kalinya Bitcoin tembus hingga $ 60.000 atau sekitar Rp863 juta, telah meningkat pesat sejak Maret tahun lalu. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Untuk pertama kalinya Bitcoin tembus hingga di atas $ 60.000 atau sekitar Rp863 juta untuk pertama kalinya pada Sabtu, 13 Maret 2021 karena meningkatnya dukungan dari perusahaan kelas berat dalam membantu mata uang virtual yang paling populer di dunia itu melanjutkan rekornya.

Menurut situs web CoinMarketCap, cryptocurrency mencapai level tertinggi sepanjang masa di level $ 60.012 atau sekitar Rp863,6 juta pada 11.49 GMT, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Bitcoin telah melonjak pesat sejak Maret tahun lalu, ketika mencapai $ 5.000, didorong oleh raksasa pembayaran online PayPal yang mengatakan bahwa pengguna akun dapat menggunkan cryptocurrency.

Baca Juga: Puluhan Ribu Wanita Pakai Baju Hitam, Takut Diperkosa Pejabat Negara dan Petinggi Partai

Bulan lalu, CEO Tesla Elon Musk telah menginvestasikan dananya sebesar $ 1,5 miliar atau sekitar Rp21,5 triliun dalam unit virtual.

Sementara CEO Twitter Jack Dorsey dan musisi rap Jay-Z ingin menciptakan dana yang bertujuan untuk menjadikan Bitcoin sebagai "mata uang internet".

Lainnya yang ikut serta termasuk pemain Wall Street BNY Mellon, raksasa dana investasi BlackRock dan kartu kredit titan Mastercard.

Baca Juga: Innalillahi, Warga Tionghoa Berduka Melepas Anton Medan Mantan Preman yang Rajin Beribadah

Bitcoin, yang diluncurkan pada 2009, menjadi berita utama pada 2017 setelah nilainya melonjak dari kurang $ 1.000 atau sekitar Rp14 juta pada Januari menjadi hampir $ 20.000 atau sekitar Rp287,8 juta pada Desember di tahun yang sama.

Kemudian, gelembung virtual meledak di hari-hari berikutnya, dengan nilai bitcoin, kemudian berfluktuasi dengan liar sebelum tenggelam di bawah $ 5.000 atau sekitar Rp71,9 juta pada Oktober 2018.

Namun, kenaikan tahun lalu jauh lebih stabil, investor dan raksasa keuangan Wall Street dirayu oleh pertumbuhan yang memusingkan.

Baca Juga: Puluhan Ribu Wanita Pakai Baju Hitam, Takut Diperkosa Pejabat Negara dan Petinggi Partai

Peluang untuk profit dan diversifikasi aset, dan penyimpan nilai yang aman untuk menjaga dari inflasi.

Bitcoin diperdagangkan melalui sistem registri terdesentralisasi yang dikenal sebagai blockchain.

Sistem ini membutuhkan daya pemrosesan komputer yang sangat besar untuk mengelola dan mengimplementasikan transaksi.

Baca Juga: Quartararo, Zarco, dan Miller Siap Singkirikan Marc Marquez di MotoGP 2021, Indonesia Masuk Cadangan

Kekuatan itu disediakan oleh "miners" alias penambang, yang melakukannya dengan harapan mereka akan menerima bitcoin baru untuk memvalidasi data transaksi.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x