Beredar Narasi Negatif Terkait BPA dalam Galon Guna Ulang, Sejumlah Pihak Minta untuk Hentikan Hoaks Tersebut

- 29 September 2021, 19:34 WIB
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, baru-baru ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut.
Pekerja memindahkan galon di salah satu depo pengisian air minum dalam kemasan Daan Mogot, Jakarta, baru-baru ini. Beredar narasi negatif terkait BPA dalam galon guna ulang, sejumlah pihak minta untuk hentikan hoaks tersebut. /ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/

ZONA PRIANGAN - Belum lama ini ada sejumlah pihak yang secara sengaja telah menyebarkan narasi yang salah terkait dalam mempersepsikan migrasi Bisfenol A (BPA) yang ada dalam kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat.

Kegiatan penyebaran informasi negatif tersebut disayangkan oleh Kemenperin, pakar polimer, pakar keamanan pangan, dokter kandungan dan dokter anak. Penyebaran narasi berbau hoaks ini diminta agar segera dihentikan.
 
Hal ini mengemuka dan menjadi benang merah dari hasil diskusi media bertema “Standar Keamanan Kemasan Pangan dan Kesehatan Konsumen” yang digelar secara online, belum lama ini.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs. Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
 
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menyampaikan isu soal BPA ini memang sangat sensitif. Karenanya, jika ada hal-hal yang diusulkan oleh pihak-pihak tertentu terkait BPA ini, dia menyarankan agar orang tersebut melihat juga mengenai standar yang dikeluarkan regulator terkait keamanan kemasan yang mengandung BPA tersebut.

“Kita sudah mempunyai satu standar yang bisa digunakan. Di standar itu konteksnya itu lengkap di sana, ada pemerintah, perindustrian, BPOM, masyarakat/konsumen, produsen, dan juga ada akademisi,” katanya.
 
Oleh karena itu, lanjut Putu, beritanya jangan dibalik-balik dengan mengatakan kandungan BPA yang ada dalam kemasan pangan termasuk galon guna ulang itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Portal Go dan Portal+ Resmi Diumumkan di AS, Dua Model Baru Perangkat Panggilan Video Besutan Facebook

“Karena, itu sangat terkait dengan konfidensi pada penggunaannya atau masyarakat luas. Kalau bisa, mekanisme seperti tadi, masuk ke standar yang sudah diatur, sehingga kita tidak akan menimbulkan suatu kehebohan di masyarakat,” ujarnya.
 
Putu dengan tegas meminta agar pihak-pihak tertentu yang menghembuskan isu tidak benar terkait BPA ini untuk tidak merusak pemulihan industri di tengah pasar yang belum bagus.

“Konsentrasi kita sekarang melakukan pemulihan industri karena pasar di dalam negeri masih belum bagus,” paparnya.

Baca Juga: Supermodel Linda Evangelista 'Cacat' Setelah Kesalahan dalam Perawatan Kosmetik
 
Lebih lanjut Putu mengatakan, ekspor makanan dan minuman (mamin) sepanjang Januari hingga Agustus 2021 sebesar US$ 111 miliar. Itu jauh lebih besar daripada total ekspor pada tahun 2019. Menurutnya, ekspor di industri mamin itu kontribusinya sebanyak 78% dari keseluruhan ekspor.

“Kami berharap, jangan sampai ada hoaks. Dilihat dulu konteks pembicaraannya. Kita terutama yang dari pemerintah sebagai regulator harus benar-benar hati-hati,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x