Inggris, AS, Jepang dan Kanada akan Melarang Impor Emas dari Rusia

- 27 Juni 2022, 10:01 WIB
Ingot emas murni 99,99 persen yang baru dicor disimpan setelah ditimbang di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia, Krasnoyarsk, Rusia 22 November 2018.
Ingot emas murni 99,99 persen yang baru dicor disimpan setelah ditimbang di pabrik logam non-ferrous Krastsvetmet, salah satu produsen terbesar dunia dalam industri logam mulia, di kota Siberia, Krasnoyarsk, Rusia 22 November 2018. /REUTERS/Ilya Naymushin

ZONA PRIANGAN - Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada akan melarang impor baru emas Rusia sebagai bagian dari upaya untuk memperketat sanksi yang menekan Moskow atas invasinya ke Ukraina, kata pemerintah Inggris, Minggu, 26 Juni 2022.

Larangan itu akan segera berlaku dan berlaku untuk emas yang baru ditambang atau dimurnikan, kata pernyataan pemerintah menjelang pertemuan para pemimpin Kelompok Tujuh di Jerman pada Minggu.

"Langkah-langkah yang kami umumkan hari ini akan langsung menghantam oligarki Rusia dan menyerang jantung mesin perang Putin," kata Perdana Menteri Boris Johnson dalam pernyataannya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Boris Johnson Memperingatkan: Kemenangan Rusia di Ukraina akan Benar-benar Jadi Bencana bagi Dunia

"Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan dalam pendanaannya. Inggris dan sekutu kita melakukan hal itu," tambahnya.

Langkah itu tidak akan memengaruhi emas asal Rusia yang diekspor sebelumnya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 27 Juni 2022: Reyna Bertemu Papa Al Tercinta, Nino Murka Membuat Elsa Sangat Menderita

Ekspor emas Rusia bernilai 12,6 miliar pound atau sekitar Rp229 triliun pada tahun lalu dan orang kaya Rusia baru-baru ini membeli emas batangan untuk mengurangi dampak keuangan yang diakibatkan oleh sanksi Barat, kata pemerintah.

Inisiatif terbaru mengikuti penangguhan akreditasi London Bullion Market Association (LBMA) Maret untuk enam penyuling logam mulia Rusia.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x