Untuk Mengendalikan OPEC+ atas Pengurangan Produksi Minyak, Panel Senat AS Ajukan RUU

- 20 Oktober 2022, 17:13 WIB
Gambar logo OPEC menjelang pertemuan informal antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair, 28 September 2016.
Gambar logo OPEC menjelang pertemuan informal antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair, 28 September 2016. /REUTERS/Ramzi Boudina

ZONA PRIANGAN - Dalam upayanya untuk mengendalikan OPEC+, Komite Senat AS pada minggu ini diam-diam mengajukan RUU, setelah kelompok produsen minyak yang dipimpin oleh Saudi Arabia dan Rusia pada bulan ini sepakat untuk memangkas produksi.

Undang-undang tersebut dapat diperdebatkan oleh anggota parlemen setelah pemilihan paruh waktu 8 November.

Apa yang disebut RUU Kartel Penghasil dan Pengekspor Minyak, atau NOPEC, mendapatkan momentum di Kongres AS, setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari pada 5 Oktober.

Baca Juga: Laba Operasi Kuartalan Nokia di Bawah Ekspektasi Pasar Disebabkan oleh Penurunan Margin Keuntungan

Itu terlepas dari lobi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden. Harga minyak yang tinggi merupakan kerentanan bagi Biden dan rekan-rekan Demokratnya yang berusaha untuk tetap mengendalikan Kongres dalam pemilihan.

Komite Kehakiman Senat, yang dengan mudah meloloskan RUU tersebut pada bulan Mei, memindahkan RUU tersebut pada hari Selasa ke lantai Senat, demikian bunyi pernyataan Senat di laman resminya.

"Itu hanya langkah pemrosesan dokumen," kata seorang ajudan Senat, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Hasil Survei Menyebutkan Bahwa Kepercayaan Bisnis Inggris Telah Memudar

Senator Chuck Grassley, seorang Republikan yang mensponsori NOPEC, mencoba melampirkan undang-undang tersebut ke RUU kebijakan pertahanan tahunan. Tapi, upaya itu gagal, RUU itu bisa dilampirkan ke undang-undang lain pada akhir tahun ini. 

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x