Petani Menjerit, Harga Garam Cuma Rp 150,00/Kilogram

- 8 Juli 2020, 06:10 WIB
FOTO ilustrasi petani saat melakukan panen garam.*/DOK. ZP
FOTO ilustrasi petani saat melakukan panen garam.*/DOK. ZP /

Bahkan ironisnya lagi selain harga garam murah, pembayaran penjualannya pun telat hingga satu bulan berikutnya.

"Untuk itu kedatangan kami di gedung DPRD menemui wakil rakyat meminta bantuan solusi agar harga garam lokal kembali stabil,“ kata Hasyim.

Baca Juga: Telolet, Telolet, Telolet, Konvoi Bus Menandai New Normal

Ketua Komisi II DPRD Indramayu, Dalam,SH.,KN., dalam pertemuan ini meminta kepada para petani garam untuk terus aktif berkomunikasi dengan Diskanla dan Diskopdagin.

Dengan adanya komunikasi, permasalahan harga garam yang turun drastis ini bisa dicarikan solusinya, termasuk berupaya mencegah garam impor masuk wilayah Indramayu demi stabilisasi harga garam lokal.

“Sepertinya para petani garam ini mesti lebih mengintensifkan lagi komunikasi dengan pihak Diskanla dan Diskopdagin terutama komunikasi tentang upaya mendongkrak kembali harga garam lokal dipasaran, syukur-syukur ada program Pemerintah yang bisa membuat petani garam sejahtera,” kata Dalam.

Baca Juga: Kasek SMAN 18 Bantah Tahan Ijazah Siswa Karena Belum Bayar Iuran

Sementara itu perwakilan dari Diskanla, Edi Umaedi mengatakan, luas lahan tambak garam di Kabupaten Indramayu sekira 2.700 hektar, dari semula menghasilkan garam 60 ribu ton per hektare permusim, kini sudah mencapai 130 ribu ton per hektare per musim dan stok garam di gudang garam kini sudah mencapai 183 ribu ton.

Meski demikian, kata Edi, pembinaan terhadap petani garam tetap dilakukan pihak Diskanla.

Di antaranya melalui program integrasi garam yakni kepemilikan lahan tambak garam minimal dua orang dan luas lahan minimal 15 hektare.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x