Jadi Pedagang Kerupuk Itu Rumit, Harus Kerja di Pabrik Tanpa Upah, Begitulah Nasib Orang Kecil

- 2 Agustus 2020, 08:50 WIB
 MOCHAMAD Idham, pedagang kerupuk keliling.*/PARAMA GHALY/ZONAPRIANGAN.COM
MOCHAMAD Idham, pedagang kerupuk keliling.*/PARAMA GHALY/ZONAPRIANGAN.COM /

Baca Juga: Ada Bara Antara Viking, The Jack dan Aremania, kalau Sama Bonek Akur

Pekerja yang membuat bahan baku jadi adonan, mencetak adonan, hingga menjemur kerupuk setengah jadi, menerima upah harian.

Masing-masing pekerja akan mendapatkan upah Rp 70.000,00. Sementara Idham, yang masuk jenis kategori pekerja tanpa upah, tugas sehari-harinya "cuma" menggoreng dan mengemas kerupuk dalam kemasan plastik.

Idham mengakui, pekerjaan yang dilakoninya sangat berat. Tapi tidak ada pekerjaan lain yang menjadi pilihannya.

Baca Juga: Satgas Yonif Raider 323/BP Gelar Kompetisi Bola Voli

Bagi dia yang hanya tamatan sekolah dasar (SD) sangat sulit mencari pekerjaan di kota besar, seperti Bandung.

Sudah bisa bekerja di pabrik kerupuk sebagai pedagang keliling, itu bisa menjadi kesempatan yang langka bagi dirinya.

Idham baru bisa berkeliling menjajakan kerupuk dari rumah ke rumah pada siang hari kisaran pukul 12.00.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Dia baru kembali lagi ke pabrik pada sore hari sebelum Maghrib, setelah kerupuk yang dijajakannya habis.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x