Optimis, Pertumbuhan Kredit bjb Tumbuh Baik di 2023, Triwulan Pertama Capai Hingga Double Digit 10,8 Persen

- 17 Mei 2023, 21:07 WIB
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, dalam paparan Analyst Meeting 1stQ 2023
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, dalam paparan Analyst Meeting 1stQ 2023 /Bjb/

ZONA PRIANGAN - Membaiknya kondisi ekonomi makro dan semakin pulihnya mobilitas disertai perbaikan daya beli masyarakat membuat kinerja bank bjb sepanjang triwulan pertama 2023 tetap terjaga.

Menurut Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, dalam paparan Analyst Meeting 1stQ 2023, menjelaskan bahwa dari sisi makro saat ini konsumsi masyarakat diperkirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi. 

"Hal ini menjadi sinyal positif terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk bisnis bank yang memiliki fokus utama pada segmen konsumer," papar Yuddy. 

Baca Juga: HPM Memperkuat Jaringan Diler Melalui Kehadiran Honda IBRM Subang dan Honda IBRM Pamanukan Jawa Barat

Yuddy menyampaikan  bahwa hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pun menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Diproyeksikan, pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,4% year on year, tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit di tahun lalu.

Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.

Salah satunya yaitu faktor suku bunga menjadi tantangan bagi sektor perbankan, karena dampak dari kenaikan suku bunga acuan yang sudah naik sebesar 225 basis poin Sejak pertengahan tahun 2022, oleh karenanya perseroan juga fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi dan wealth management.

Baca Juga: Turnamen H3RO Esport 4.0 di Gelar, Penggemar Gaming Dapat Menyaksikan di YouTube Tri Indonesia

Adapun dari sisi kinerja keuangan dan bisnis, pertumbuhan bisnis bank bjb di awal tahun 2023 berfokus mengambil langkah yang lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai.

Mengawali 2023, bisnis konsumer menyumbang sebagian besar porsi penyaluran kredit yang dilakukan terus bertumbuh dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga sangat baik, didorong baik oleh kredit kepada pegawai berpenghasilan tetap dan aktif, pra pensiun maupun pensiunan.

Menurut Yuddy, di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit yang diberikan perlu terus mengikuti perkembangan kondisi pasar yang ada dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat. Namun demikian implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit tidak menjadi NPL atau kredit macet.

Baca Juga: Peluang Pasar Otomotif Masih Berkembang, Honda Garap Wilayah Pantura Pamanukan dan Subang

Kinerja keuangan sampai dengan posisi 31 Maret 2023, secara konsolidasi beserta anak perusahaan, pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan year on year tumbuh sebesar 10,8% menjadi 116,45 trilliun rupiah, dengan pertumbuhan pada seluruh segmen kredit baik konsumer maupun business segmen. 

Mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus mengalami kenaikan untuk mengantisipasi tekanan inflasi yang ada, bank bjb pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar likuiditas tetap ample dengan biaya dana yang manageable, sehingga lebih efisien dalam biaya dana.  

Berbagai kondisi keuangan yang semakin membaik, didukung berbagai perbaikan di sektor kredit. Kredit konsumer tumbuh 5,8% year on year menjadi 66,2 trilliun rupiah yang merupakan segmen dengan porsi terbesar, 61,1% terhadap total kredit yang disalurkan.

Baca Juga: Mari Tinjau Strategi Bisnis yang Paling Efektif, Simak E-Commerce No. 1 Andalan Penjual dan Pembeli

Disampaikan Yuddy, permintaan untuk segmen KPR terus bertumbuh khususnya pada KPR bersubsidi, sehingga mendorong pertumbuhan nya sebesar 16,3% year on year menjadi 9,4 trilliun rupiah. Adapun untuk tahun 2023 memperoleh kuota FLPP sebanyak 8.000 unit.

Sektor UMKM tumbuh 10,3% menjadi 6,8 trilliun rupiah, didorong oleh penyaluran mikro yang dilakukan langsung oleh bank tumbuh dengan baik sebesar 20% year on year, termasuk didalamnya penyaluran KUR tahun ini diberikan kuota sebesar 3 trilliun rupiah.

Sementara Commercial & Corporate menjadi salah satu growth driver dengan pertumbuhan 14,7% menjadi 16,4 trilliun untuk corporate dan 34% menjadi 9,4 trilliun untuk commercials yang bersumber dari anchor client government related party, BUMN dan Top Tier Corporate.

Baca Juga: Elon Musk Umumkan Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter: Solusi untuk Pemulihan Kepercayaan Pengiklan

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan pertama tahun 2023 tumbuh 1,2% menjadi 129,8 trilliun rupiah.  Kemudian, total Aset tumbuh 5% year on year menjadi 175,9 trilliun rupiah; dan  mencatatkan Laba 446 milliar rupiah, sedangkan laba setelah pajak sebesar 366 milliar rupiah secara konsolidasian.

Yuddy optimis bahwa kinerja hingga akhir tahun akan semakin baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 11% - 12% untuk kredit, dimana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x