Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, dengan Kemudahan Akses Finansial di Sektor Akuakultur

- 7 Juni 2023, 21:41 WIB
Kolaborasi Amartha dan eFishery memberi peluang bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang yang tergabung dalam ekosistem eFishery untuk mendapatkan akses finansial secara inklusif dan mengembangkan usaha di sektor perikanan.
Kolaborasi Amartha dan eFishery memberi peluang bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang yang tergabung dalam ekosistem eFishery untuk mendapatkan akses finansial secara inklusif dan mengembangkan usaha di sektor perikanan. /

ZONA PRIANGAN - Kolaborasi Amartha dan eFishery memberi peluang bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang yang tergabung dalam ekosistem eFishery untuk mendapatkan akses finansial secara inklusif dan mengembangkan usaha di sektor perikanan.

Amartha sendiri merupakan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan.

Sedangkan eFishery, adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi akuakultur dengan fokus pembudidayaan ikan dan udang, untuk mendorong ketahanan pangan melalui penguatan potensi akuakultur.

Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup 2023, Lakukan Empat Langkah Sederhana Ini untuk Jaga Bumi Kita

Menurut Head of Business Partnership Lending Amartha, Adityo Putranto, Akuakultur di Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menjaga ketahanan pangan. Namun, keterbatasan akses permodalan menjadi salah satu tantangan bagi pembudidaya untuk meningkatkan kapasitas usahanya.

"Kolaborasi Amartha dengan eFishery diharapkan dapat membuka akses yang seluas-luasnya bagi para pembudidaya, sehingga dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, mulai dari peningkatan ekonomi pembudidaya, kualitas hasil panen, hingga pemenuhan nutrisi generasi mendatang," papar Adityo.

Amartha telah menjalin kolaborasi dengan eFishery sejak tahun 2022 melalui program “Kasih Bayar Nanti” (Kabayan) yang merupakan bagian dari layanan eFishery mall (eMall). Hingga Mei 2023, Amartha telah menyalurkan modal mencapai 114 miliar rupiah dan berkomitmen terus mendukung penyaluran akses keuangan hingga 500 miliar rupiah. Program Kabayan telah menjangkau 1.600 pembudidaya ikan yang menjadi bagian dari ekosistem eFishery.

Baca Juga: Krisis Bendungan Dnipro: Apa Dampaknya? Terungkap Fakta Mengejutkan!

Berbeda dengan skema tanggung renteng yang diterapkan pada mitra Amartha, lewat program Kabayan, pembudidaya ikan di ekosistem eFishery dapat mengajukan pinjaman mulai dari tiga juta hingga 100 juta rupiah, dengan tenor satu sampai enam bulan.

Di samping tujuan untuk memperluas layanan keuangan inklusif di sektor akuakultur, kolaborasi ini juga salah satu implementasi prinsip keberlanjutan yang dijalankan oleh Amartha, di mana penyediaan akses keuangan turut berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan lewat akuakultur yang lebih sustainable.

Potensi Akuakultur untuk Ketahanan Pangan Nasional

Indonesia memiliki potensi besar di industri akuakultur yang memenuhi empat indikator pengukuran ketahanan pangan, yaitu harga pangan, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi, serta keberlanjutan dan adaptasi.

Baca Juga: Perdebatan Memanas: Rusia Klaim Gagalkan Serangan Balik Ukraina

Hal ini pun diperkuat dengan fakta bahwa Indonesia saat ini tercatat sebagai negara penghasil perikanan budidaya terbesar kedua di dunia dengan volume produksi 14,8 juta ton, dan berdasarkan prediksi FAO, perikanan budidaya Indonesia akan tumbuh sebesar 26% pada tahun 2030.

Menurut Head of Fund & Operation eFishery, Diajeng Reisa Manik, Program Kabayan dirancang untuk membantu pembudidaya mendapatkan akses permodalan dan teknologi yang inklusif.

"Data kami menunjukkan realisasi program Kabayan meningkat 250% setiap tahunnya dan di tahun 2022 ini peningkatan realisasi program Kabayan mencapai lebih dari 228 miliar rupiah. Sementara dari sisi pendapatan usaha pembudidaya, rata-rata mengalami peningkatan setelah bergabung dengan eFishery. Di sisi lain, kami meyakini bahwa sektor akuakultur masih sangat berpotensi untuk terus berkembang. Oleh karena itu, kami berharap hadirnya eFishery mampu memecahkan masalah mendasar di industri akuakultur, mengatasi permasalahan pangan, menghadirkan teknologi yang terjangkau, serta memberikan akses inklusif terhadap ekonomi digital, salah satunya dengan kerja sama ini," jelas Diajeng kepada media.

Baca Juga: Krisis Banjir di Kherson: Siapa yang Bertanggung Jawab? Rusia atau Ukraina?

eFishery merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia sarana teknologi, platform digital, dan e-commerce budidaya ikan dan udang. Melalui akses inklusif yang didapatkan dengan bergabung eFishery, pembudidaya di setiap skala usaha mengalami peningkatan positif dalam pendapatan rata-ratanya.

Bahkan berdasarkan laporan berjudul “Kontribusi Ekosistem eFishery terhadap Perekonomian Nasional dari Sektor Akuakultur” yang dikeluarkan oleh eFishery dan LD FEB UI, sebanyak 58,7 persen pembudidaya ikan dan petambak udang dari ekosistem eFishery merasa optimis untuk membangun usahanya di masa mendatang.

Amartha optimis kolaborasi ini dapat mempercepat akselerasi penyaluran modal usaha kepada UMKM.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x