La Famille Bélier: Susahnya Pembuktian Anak Pandai Menyanyi Kepada Orangtua yang Tuli dan Bisu

22 April 2021, 18:06 WIB
Film La Famille Belier.* /Mars Distribution /Via ANTARA

ZONA PRIANGAN - Sundance Film Festival mencatat sejarah baru, dimana sebuah film meraih empat piala sekaligus.

Pada tahun 2021, film berjudul CODA meraih empat piala, yang merupakan jumlah terbanyak sepanjang Sundance Film Festival.

4 piala yang diraih film CODA, masing-masing untuk kategori U.S. Grand Jury Prize: Dramatic, dan Audience Award: U.S. Dramatic.

Baca Juga: Sering Tak Sengaja Melihat Tetangganya Mandi, Wanita Ini Memutuskan untuk Pindah Rumah

Selain itu, U.S. Dramatic Special Jury Award for Ensemble Cast, dan Directing Award: U.S. Dramatic prize.

Film CODA sebenarnya hasil remake yang dilakukan Apple TV dari film berjudul La Famille Bélier.

Anggaran yang dikeluarkan Apple TV untuk meremake film tersebut mencapai USD 25 million (Rp350 miliar lebih).

Baca Juga: Sipir Wanita ini Nekat Terlibat Skandal Asusila dengan Mafia yang Ditakuti di Penjara

Kejutan juga terjadi di Indonsia. Pasalnya, versi asli film CODA berjudul La Famille Bélier saat ini sudah bisa disaksikan secara legal di Indonesia melalui digital platform Klik Film.

Frederica, selaku Direktur Klik Film menjelaskan, Klik Film memang selalu berusaha menghadirkan film-film bagus.

"Hadirnya film La Famille Bélier menjadi satu bukti eksistensi Klik Film untuk menghadirkan film berkualitas,” ungkapnya.

Baca Juga: Nissa Positif Hamil 4 Bulan, Berikan Suport Kepada Sabyan Gambus untuk Tidak Bubar

Film La Famille Bélier sendiri mengisahkan tentang Paula (Louane Emera) dibesarkan di lingkungan tani dan peternakan.

Kedua orangtuanya, Rodolphe Belier (Francois Damien) dan Gigi (Karin Viard), tuli sekaligus bisu.

Adik laki-lakinya, Quentin (Luca Gelberg) mengalami nasib serupa. Di sekolah, Paula bergaul karib dengan Mathilde (Roxane Duran).

Baca Juga: Demam Mencari Emas, Sebanyak 30.000 Warga Ramai-ramai Masuk Hutan

Suatu hari, ada audisi paduan suara yang menuntut peserta pamer vokal di depan guru, Pak Thomasson (Eric Elmosnino).

Mathilde ditolak karena suaranya dianggap bencana. Namun Paula diterima dengan alasan punya alto bagus.

Di kelas itu, Paula mengenal Gabriel (Ilian Bergala) yang tampan juga pendiam.

Baca Juga: Ratusan Domba Seperti dalam Pengaruh Alien, Posisi Tidur Membentuk Lingkaran Aneh

Dirasa punya vokal harmonis, Thomasson menjodohkan mereka di lagu "Aku Akan Mencintaimu". Thomasson juga mengabarkan ada audisi vokal di Prancis.

Kegeniusan film ini terletak pada ide menempatkan remaja dengan bakat menyanyi di lingkungan keluarga yang tak bisa mendengar maupun bicara.

Susah untuk meyakinkan orangtua bisu tuli bahwa putrinya pintar nyanyi. Sepanjang film, akting dan penuturan menjadi daya tarik kunci.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Kita bisa menebak dengan mudah ke mana muara cerita berbasis keluarga macam ini. Yang tak disangka, kepintaran Eric menyimpan “hidangan penutup” berupa adegan mengejar waktu dan suasana di ruang audisi.

Yang bikin hati remuk, saat Paula memutuskan menyanyi sambil menggunakan bahasa isyarat. Ambyar sudah hati penonton.

Mata ayah dan ibu Paula berkaca. Saat selesai bernyanyi, mereka berdiri dan berteriak “Bravo, bravo!” meski tak jelas pelafalanannya.

Baca Juga: Toko Ini Membiarkan Ada Kuburan di Dalamnya, Bukan Takut Pengunjung Justru Penasaran

Sungguh, adegan ini tak disangka-sangka menguras hati dan air mata. Masih ada satu adegan lagi yang sebaiknya Anda saksikan sendiri.

Sebuah babak pamungkas yang melegakan dan membawa kita pada pemahaman klasik, keluarga adalah segalanya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler