Pagi sekali Al bergegas ke pemakaman untuk membereskan makam kosong Nindy, tentu saja tanpa sepengetahuan Andin, yang pada saat yang bersamaan juga diajak pak Surya untuk ziarah ke tempat yang sama yakni makam Nindy.
Andin terkejut mendapati suaminya ada di tempat pemakaman, dengan logis Al menutupi kebohongannya dan beralasan dia berinisiatif membereskan makam Nindy tanpa memberitahu Andin, karena takut mengganggu kesehatan kehamilan Andin.
Pak Surya membenarkan Al dengan segala argumentasinya dan Al pun sementara lolos dari kecurigaan Andin. Al tenang karena Andin percaya dan menyuruh Andin untuk istirahat di rumah saja. Al lalu mengendong Andin, Pak Surya tersenyum melihatnya.
Andin pulang diantar pak Surya, Aldebaran bergegas menuju kantornya. Sesampainya di kantor Felis bercerita kalau bertemu dan bahkan diantar Angga usai jogging pagi hari. Al mengerti kalau Angga tengah ada dalam problem dengan Michele.
Alebaran mendapat laporan dari Rendy, kalau Ricky mulai curiga dibuntuti dan dimata-matai oleh Rendy dan ibunya, Al pun meminta kepada Rendy untuk lebih hati-hati.
Di tempat lain, Bu Rosa dan Michele tengah dalam perbincangan dan saling curhat. Michele cerita tentang hubungannya dengan Angga, Bu Rosa meminta maaf karena telah beri informasi tentang masa lalu Angga ke Bu Indira, mamanya Michele.
Michele akan jelaskan ke ibunya nannti dan Bu Rosa akan bantu Michele untuk menyakinkan Bu Indira kalau Angga sebenarnya tak bersalah dengan masa lalunya tersebut.
Andin yang diantar pak Surya sudah sampai di rumah. Andin mulai masuk lagi ke dunianya yang serba dibatasi karena
kehamilannya, dia kembali merasa bosan di rumah. Dia tak menyadari bahwa baru saja dikelabui Aldebaran tentang rahasia makam kosong yang terus ditutupinya.