Network
ZONA PRIANGAN - Delapan model video musik mengalami nasib tragis ketika diperkosa geng bernsenjata saat syuting di sebuah tambang ilegal Provinsi Gauteng, Afrika Selatan.
Masing-masing model diperkosa sepulah kali, ketika mereka diseret ke semak-semak dalam todongan senjata.
Sebelum perkosaan terjadi, delapan model tersebut merekam video musik gospel di dekat West Village, Krugersdorp.
Mereka dibawa tim produksi Red Button. Selain model, tim produksi pun menjadi kebrutalan penjahat haus seks.
Rekaman video musik gospel yang semula ceria berubah drastis dengan kedatangan geng bersenjata yang langsung mengeluarkan tembakan.
Para model itu sempat berupaya melarikan diri. Namun mereka tetap terkejar dan diperintahkan untuk berbaring.
Geng bersenjata itu mulai merampok dari ponsel, cincin, perhiasan, tas tangan, uang tunai hingga kamera, lapor Mirror.
Saat perampokan terjadi, satu per satu model video musik itu dibawa ke semak-semak untuk digilir anggota geng. Korban termuda berusia 19 tahun.
Ketika Polisi Afrika Selatan tiba di tempat kejadian, baku tembak terjadi dan dua anggota geng ditembak mati dan seorang lagi terluka, tetapi 17 orang melarikan diri.
Baca Juga: Mahasiswa Universitas Elit Coba Perkosa Tiga Wanita dengan Modus Ancam Sebarkan Foto Telanjang
Polisi juga menangkap 65 penambang ilegal lainnya di daerah itu karena dicurigai melakukan pelanggaran imigrasi saat meluncurkan perburuan besar-besaran untuk geng pemerkosaan.
Tambang emas berasal dari tahun 1887 ketika lapisan yang kaya terjadi di Witwatersrand dan kota Krugersdorp tempat West Village berkembang menjadi kota yang berkembang pesat.
Ada kejutan di seluruh Afrika Selatan pada pemerkosaan geng yang mengerikan pada jam 5 sore Kamis lalu ketika para wanita itu menyelesaikan syuting musik di tambang yang sepi.
Baca Juga: Produser Film Perkosa Calon Aktris dan Belasan Wanita Lainnya di Hotel, Terancam 140 Tahun Penjara
Ada 12 wanita dan 10 pria yang terlibat dalam syuting film dan diyakini semua model berasal dari Johannesburg terdekat yang telah dipekerjakan untuk hari itu.
Juru bicara polisi Brigadir Brenda Muridil mengkonfirmasi 65 tersangka potensial telah ditangkap pada Jumat malam karena melanggar Undang-Undang Imigrasi.
Dia mengatakan polisi menemukan senjata api tanpa izin, bahan peledak, dan barang-barang milik para korban selama operasi tetapi belum mengidentifikasi 17 pria lainnya.***
