Network
ZONA PRIANGAN - Aktris Manjari Fadnnis mengaku pernah mengalami kejenuhan dalam menjalani suatu peran.
Tapi seiring kariernya yang melejit, kini Manjari Fadnnis menemukan perubahan yang sangat menyenangkan.
Dia mengatakan orang-orang sekarang memandangnya dengan serius dalam profesinya dan itu memberikan motivasi luar biasa.
Baca Juga: Shefali Shah: Film Bollywood Itu Budaya Mirip Kriket di India, Boikot di Twitter Tidak Bertahan Lama
Dia menghargai ruang "Over The Top" (OTT) untuk menghidupkan kembali kariernya, dan minatnya pada profesi dalam layanan streaming.
“Ruang web telah menjadi berkah lengkap bagi saya, bukan hanya saya, tetapi telah menjadi berkah bagi seluruh industri dan komunitas," tutur Manjari Fadnnis.
Menurut Manjari, sekarang, orang tidak takut bereksperimen dengan konsep yang berbeda, bahkan penonton juga telah berevolusi, dan mereka ingin melihat hal-hal baru yang berbeda.
Baca Juga: Shilpa Shetty Menjauh dari Media Sosial Setelah Raj Kundra Tersandung Kasus Film Porno
Manjari terakhir terlihat dalam serial web, Miya Biwi Aur Murder. Di serial tersebut dia mendapat sambutan positif.
Manjari menambahkan: “Ini telah membuka banyak jalan bagi banyak aktor. Di ruang ini, orang tidak peduli dengan casting tipe dunia."
Manjari, yang telah tampil dalam proyek-proyek seperti Faltu, Grand Masti, Mr. Fraud dan Kis Kisko Pyaar Karoon, mengakui bahwa dia “sudah bosan bermain peran itu”.
Baca Juga: Nama Anak Kedua Kareena Kapoor Mirip Orang Cirebon, Panggilannya Jeh
Baginya, segalanya berubah dengan dirilisnya serial web Barot House. “Ini menunjukkan sisi baru saya di industri karena sangat berorientasi pada kinerja," ujarnya yang dikutip hindustantimes.com.
"Sekarang, OTT telah memberi saya ruang seperti itu untuk dijelajahi sebagai aktor dan saya tidak bisa lebih bahagia. Pada tahap ini dalam karier saya, saya mendapatkan peran yang jauh lebih baik,” ungkapnya.
Mengutip contoh pertunjukan terakhirnya, Miya Biwi Aur Murder, Manjari menjelaskan, “Skripnya cukup gila… Saya benar-benar berpikir siapa yang berpikir seperti itu karena setiap situasi dalam naskah sangat kacau dan unik."***
