Network
Bukan hanya Neng Safira yang awalnya kaget dengan profesi Roy kini, demikian juga dengan Kang Mus yang awalnya merasa kaget namun mampu untuk menguasai dirinya dan memberikan toleransi yang besar untuk Roy.
Namun tidak demikian dengan Ceu Esih yang tampak sedikit keberatan, bukan perkara personal Roy namun profesi barunya itu yang dianggap Ceu Esih bikin risi.
Kang Mus lantas memberikan perbandingan dan ilustrasi, kalau dulu Esih juga mau dan bersedia dilamar oleh Muslihat yang hanya beprofesi jadi calo angkot di terminal.
Ceu Esih lantas merespons, bahwa kini jauh berbeda, karena kini Safira adalah anak dari juragan pengusaha kicimpring dan calon sarjana.
Sementara perkembangan yang terjadi di lapangan, lahan parkir dan pasar menjadi area yang cukup panas.
Petugas lahan parkir berganti-ganti dengan cepat tergantung siapa yang lebih berani untuk bisa berkelahi atau mempertahankan lapangan kerjanya dan Roy ada di situ menempati salah satu lahan parkir.
Pasar kini dikosongkan dari petugas parkir dan pemungut iuran retribusi, Trio Taslim, Ajun dan Mawardi berpikir untuk mempertimbangkan berhenti berkiprah di pasar, namun sulit cari pekerjaan lain.
Kang Murad, Cecep dan Ujang sengaja mengosongkan pasar untuk melihat siapa yang akan muncul merebut lahan itu supaya mudah berhadapan dan menyikatnya sekaligus.
