Raja Bhutan Jalan Kaki ke Sejumlah Desa Terpencil Pastikan Warganya Aman dari Virus Corona

25 Juni 2021, 23:10 WIB
Raja Bhutan Jigme Khesar Namgyel Wangchuck makan siang di pos keamanan selama kunjungannya ke desa terpencil.* /Royal Office for Media/Handout via Reuters

ZONA PRIANGAN - Raja Bhutan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck sangat sayang terhadap warganya.

Dia rela berjalan kaki, berbekal ransel, keluar masuk hutan untuk memastikan warga Bhutan tidak terpapar virus corona.

Selama perjalanan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck mengetanakan topi bisbol dan jubah Gho tradisional selutut.

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Raja berusia 41 tahun itu sudah terbiasa menghadapi lintah atau ular ketika melintasi gunung dan hutan.

Ya selama 14 bulan, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck melakukan perjalanan mengunjungi desa-desa terpencil.

Dia mengawasi langkah-langkah melindungi kerajaan kecilnya yang berpenduduk 700.000 orang dari wabah virus corona.

Baca Juga: Unik, Republik Molossia, Jumlah Penduduknya Cuma 7 Orang, Punya Bendera dan Lagu Kebangsaan

Dikutip dari Aljazeera, Raja Bhutan sangat khawatir, dengan perkembangan Covid-19 di negara tetangga, seperti India dan Cina.

Efek dari kunjungan raja terbukti dalam angka kematian Covid-19 hanya satu untuk negara yang terletak di kawasan Himalaya timur itu.

“Ketika raja melakukan perjalanan bermil-mil, itu sangat serius untuk menangani pandemi,” kata Lotay Tshering, perdana menteri negara itu.

Baca Juga: Malaysia Selalu Menyaingi Indonesia, Kecuali di Bulutangkis Mereka Berada di Belakang Indonesia

"Kehadiran Yang Mulia jauh lebih kuat daripada hanya mengeluarkan retorika belaka," kata Tshering kepada kantor berita Reuters.

Menurut Lotay, kehadiran raja meyakinkan orang-orang bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan melawan pandemi.

Tshering, seorang ahli urologi yang berpraktik, sering menemani raja berpendidikan Oxford untuk perjalanan di dekat perbatasan.

Baca Juga: Terekam Kamera, Menteri Kesehatan Inggris Berpelukan dan Mencium Ajudannya saat Jam Kantor di Ruang Rahasia

Raja Bhutan berjalan selama lima hari di jalan setapak yang melewati ketinggian hingga 4.343m (14.248 kaki) untuk berterima kasih kepada petugas kesehatan.

Kantor raja menolak permintaan wawancara tetapi halaman media sosialnya di Instagram dan Facebook memamerkan karya dan perjalanannya selama pandemi.

“Ketakutan terbesar raja kita adalah jika pandemi menyebar seperti kebakaran hutan maka (bangsa) kita bisa musnah,” kata seorang pejabat senior istana.

Baca Juga: Euro 2020: Lagi Soal Botol Minuman, Ulah Cristiano Ronaldo Kini Menghibur Timnas Portugal

“(Raja) telah ke semua daerah perbatasan berisiko tinggi berkali-kali untuk memantau setiap tindakan yang dilakukan,” kata Rui Paulo de Jesus, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Bhutan.

Bhutan, sebuah kerajaan kuno yang tertutup bagi orang asing sampai tahun 1970-an, hanya memiliki satu dokter yang tersedia untuk setiap 2.000 orang.

Perbatasan negara yang indah itu sekarang ditutup kembali dan penguncian domestik telah diberlakukan di beberapa daerah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler