Dialek Kanton dan Hokkien Tersisih, Partai Komunis China Promosikan Bahasa Mandarin

1 Desember 2021, 19:06 WIB
Ilustrasi tulisan Mandarin.* /Pixabay /Gordon Johnson

ZONA PRIANGAN - Partai Komunis China mulai mengikis bahasa minoritas dengan mempromosikan bahasa Mandarin sebagai bahasa nasional.

China juga mengklaim 85 persen warganya akan menggunakan bahasa nasional pada tahun 2025.

Dengan kebijakan seperti itu, secara tidak langsung dialek Kanton dan Hokkien mulai tersisihkan.

Baca Juga: Tradisi Pernikahan Hantu, Influencer Cantik Bunuh Diri Disiarkan Langsung di Media Sosial China

Demikian juga minoritas seperti Tibet, Mongolia, dan Uyghur, penggunaannya di bawah tekanan, lapor ABC News.

Perintah yang dikeluarkan Selasa oleh Dewan Negara, Kabinet China, mengatakan penggunaan bahasa Mandarin perlu ditingkatkan.

Bahasa Mandarin dikenal dalam bahasa China sebagai "putonghua" atau "bahasa umum" harus digunakan untuk memenuhi tuntutan ekonomi modern.

Baca Juga: Wanita China Siarkan Langsung Video Porno dari Gerbong Kereta Bawah Tanah Kota Nanning

Para kritikus secara sporadis memprotes perubahan pada sistem pendidikan dan persyaratan pekerjaan yang terus mengikis peran bahasa minoritas.

Mereka menyebutnya sebagai kampanye untuk memberantas budaya yang tidak sesuai dengan kelompok etnis Han yang dominan.

Seiring dengan tujuan 2025, kebijakan tersebut bertujuan untuk menjadikan bahasa Mandarin hampir universal pada tahun 2035, termasuk di daerah pedesaan dan di antara etnis minoritas.

Baca Juga: Banyak Influencer China Bertindak Aneh, Belanja di Costco tapi Pura-pura Berada di Los Angeles

Promosi bahasa Mandarin di atas bahasa lain telah memicu protes sesekali, termasuk tahun lalu di wilayah Mongolia Dalam.

Bahasa Mongolia digantikan oleh bahasa Mandarin standar sebagai bahasa pengantar.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler