Erwinia Nama yang Cantik tapi Ibu-ibu Harus Waspada agar Tidak Kehilangan Aglonema

- 27 Desember 2020, 06:02 WIB
FOTO ilustrasi tanaman aglonema.*
FOTO ilustrasi tanaman aglonema.* /balithi.litbang.pertanian.go.id/

ZONA PRIANGAN - Demam aglonema pada ibu-ibu pecinta tanaman hias belum berakhir hingga di penghujung 2020.

Tanaman jenis aglonema masih diburu oleh ibu-ibu, untuk menambah koleksi di pekarangan rumah.

Budidaya aglonema pun dianggap berhasil karena banyak memunculkan jenis baru hasil mutasi genetik (variegata).

Baca Juga: Mirip dengan Gelombang Cinta, Anthurium Hookeri Masih Banyak yang Mencari

Sebut saja ada alonema kochin, aglonema bidadri, aglonema suksom, aglonema khanza, aglonema anyamanee, aglonema adelia dan masih banyak lagi.

Yang perlu ibu-ibu ketahui, dibanding aglonema yang daunnya berwarna-warni, aglonema berdaun hijau justru jarang terserang hama.

Aglonema hasil silangan lebih rentan terhadap hama dan penyakit tanaman. Hal itu mungkin disebabkan jumlah klorofil sedikit.

Baca Juga: Ibu-ibu Boleh Bahagia Memiliki Lidah Mertua, Tanaman Tersebut Paling Populer Seluruh Dunia

Dikutip zonapriangan.com dari balithi.litbang.pertanian.go.id, sserangan hama terhadap aglonema bisa juga dari area tanaman yang kurang terjaga bersih.

Atau hama terbawa dari alat- alat budidaya, media maupun tangan ibu-ibu yang kotor. Karena penyakit dapat terbawa oleh faktor- faktor tersebut.

Timbulnya penyakit umumnya didukung pula oleh kondisi lingkungan.

Baca Juga: Bulan Ini, Penjualan Aglonema, Keladi, Lidah Mertua dan Gelombang Cinta, Tersaingi Pohon Cemara

Aglonnema tidak cocok pada lingkungan yang terlalu lembab, banyak hujan, dan terlalu banyak penyiraman. Hindarkan tanaman terlalu rapat.

Selain itu sirkulasi udara kurang bagus dapat menyebabkan tumbuh berkembangnya penyakit baik berupa jamur, bakteri maupun virus.

Bakteri yang biasanya menyerang aglaonema adalah bakteri erwinia, bagian yang sering diserang batang dan daun.

Baca Juga: Keladi Tikus Harganya Cuma Rp 20.000, Daun Cantiknya Memiliki Zat Antivirus

Bagian terserang melepuh dan lunak, berbau tidak enak. Merusak jaringan batang dan daun sehingga berwarna kecokelatan atau disebut stem rot.

Pengendalian hama dapat menggunakan agrept 20 WP, berisi streptomisin atau terramycin 21,6 SP yang mengandung tetracyclin.

Jamur, yang menyerang aglaonema adalah fusarium, botrytis dan phythium.
Serangan jamur fusarium ditandai dengan munculnya warna ungu pada bagian tepi batang dan daun, yang akhirnya membusuk.

Baca Juga: Aglonema Suksom, Sedikit Saja Ibu-ibu yang Sudah Punya, Hati-hati Kalau Beli Lewat Online

Serangan jamur botrytis, menyebabkan warna cokelat keabu-abuan pada batang dan daun, berakhir dengan pembusukan.

Pengendalian dengan memotong bagian yang terserang dan selanjutnya diolesi dengan dithane M 45.

Tanaman yang terserang dibuang dan dijauhkan dari tanaman sehat hingga tidak terjadi penularan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: balithi.litbang.pertanian.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x