ZONA PRIANGAN - Dalam sebuah langkah yang menurut beberapa ilmuwan menimbulkan pertanyaan soal etika yang serius, para peneliti untuk pertama kalinya mengembangkan embrio yang merupakan hibrida dari sel manusia dan monyet.
Juan Carlos Izpisua Belmonte, seorang profesor di Laboratorium Ekspresi Gen di Salk Institute for Biological Studies di La Jolla, California, mengatakan bahwa penelitian pada suatu hari nanti dapat memangkas daftar tunggu transplantasi organ.
"Permintaan itu jauh lebih tinggi daripada pasokannya," kata Juan Carlos Izpisua Belmonte, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Dailystar.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 16 April 2021: Bu Rosa Selidiki Elsa, Al Punya Alasan Menghajar Ricky dan Nino
Baca Juga: Ditodong Tiga Orang Bersenjata, Mantan Bintang Manchester United Ini Jadi Korban Perampokan di Roma
Di jurnal ilmiah Cell, dia menjelaskan bagaimana timnya menyuntikkan 25 iPS, atau menginduksi sel induk berpotensi majemuk, dari manusia ke sejumlah embrio monyet.
Lebih dari 100 embrio tetap hidup, memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana berbagai jenis sel berinteraksi.
"Tujuan kami bukanlah menghasilkan organisme baru, atau monster apa pun," tegas Belmonte.
Baca Juga: Rekan Elon Musk Akan Membangun Jurassik Park, Taman dengan Spesies Baru yang Super Eksotis