ZONA PRIANGAN - Sebuah proyek pariwisata bergaya "Jurassic Park" yang menampilkan kadal karnivora Komodo Dragon sepanjang sepuluh kaki yang menakutkan tersebut akan tetap berjalan meskipun ada peringatan dari badan PBB.
UNESCO, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah memperingatkan bahwa serangkaian perkembangan baru di Taman Nasional Komodo di Indonesia dapat mengancam habitat alami Komodo - kadal karnivora raksasa yang baru dikatalogkan oleh ilmuwan Barat pada tahun 1910.
Pejabat UNESCO mengatakan pada konferensi Komite Warisan Dunia bahwa perkembangan baru yang bertujuan untuk memperluas pariwisata di Taman Nasional Komodo Indonesia memerlukan penilaian dampak lingkungan baru karena ada kekhawatiran atas potensi risiko terhadap habitat alami komodo.
Diperkirakan ada lebih dari 3.000 Komodo yang masih hidup di alam liar, jumlah yang perlahan-lahan menurun selama beberapa tahun terakhir. Hewan itu saat ini diklasifikasikan sebagai "rentan" oleh International Union for Conservation of Nature.
"Proyek ini akan dilanjutkan, terbukti tidak berdampak apa-apa," kata Wiratno, pejabat senior di Kementerian Lingkungan Hidup, kepada Reuters, seperti dikutip ZonaPriangan dari dailystar.co.uk, 8 Agustus 2021.
Saat ini tidak sepenuhnya jelas apa yang akan dilakukan oleh proyek yang berpusat di pulau Rinca tersebut.