Petarung MMA Rusia Ini Tidak Percaya Vaksin Covid-19 dan Nekat Membunuh Seorang Dokter di Guam

- 17 November 2021, 20:38 WIB
Akmal Khozhiev telah ditangkap karena diduga menikam seorang dokter sampai mati.*
Akmal Khozhiev telah ditangkap karena diduga menikam seorang dokter sampai mati.* /East2West/

ZONA PRIANGAN - Sebagai petarung MMA Rusia, Akmal Khozhiev terkenal ganas di dalam oktagon.

Namun, Akmal Khozhiev yang dilahirkan di Uzbekistan ternyata tidak bisa mengontrol diri saat di luar oktagon.

Akmal Khozhiev menyebut dirinya 'Assassin yang Tidak Divaksinasi' dan selama pandemi Covid-19 dia mengkampanyekan tidak perlu mengenakan masker.

Baca Juga: Gereja Tuhan Yang Mahakuasa China Percaya Yesus Kembali ke Bumi dalam Wujud Seorang Wanita

Fatalnya dia sering berdebat dengan pendukung vaksinasi. Bahkan Akmal tega membunuh seorang dokter hanya karena perdebatan vaksinasi.

Polisi akhirnya menangkap Akmal Khozhiev setelah dia menikam Dr Miran Ribati, dengan tulang hewan sisa makanan.

Menurut laporan lokal, ibu dan saudara perempuan Khozhiev telah mencoba menghentikan serangan itu.

Baca Juga: Penonton MMA Terkejut, Petarung Favorit Kimbo Slice Kalah dalam 20 Detik, Dia Meninggal Karena Gagal Jantung

Dikutip The Sun, korban berusia 44 tahun, seorang ahli radiologi, telah tinggal di Guam selama lebih dari satu dekade.

Akmal Khozhiev dikenal sebagai anti-vaxxer dan bahkan menjalankan kampanye media sosial melawan vaksin.

Insiden penikaman bermula ketika Akmal Khozhiev berdebat dengan Dr. Miran tentang vaksinasi virus corona.

Baca Juga: Petarung UFC dari Rusia Tampilkan Teknik Kuncian yang Mengerikan, Nyaris Patahkan Kaki Lawannya dari Brasil

Perdebatan berakhir dengan Akmal Khozhiev- yang dikenal sebagai AK - memberi tahu Dr Ribati: "Saya tidak mempercayai Anda lagi."

Laporan lokal di Guam mengatakan bahwa ahli radiologi ditemukan tergeletak di genangan darahnya sendiri.

Ketika polisi tiba, seorang saksi mengatakan AK memberi tahu seorang petugas: "Pak, ini saya, ini saya, saya membunuhnya."

Baca Juga: Petarung UFC Asal Swedia Sangat Sadis Mencekik Li Jingliang hingga Pingsan dan Akan Membunuh Semua Lawan

Khozhiev pernah belajar di Universitas Penerbangan Sipil Negeri St Petersburg, dan kemudian berhenti bekerja di bandara Pulkovo kota.

Dia telah bekerja sebagai pelatih di gym sebelum dipecat karena "mengancam pelanggan".

Pihak berwenang di Guam telah mendakwanya dengan pembunuhan dan penyerangan yang parah.

Baca Juga: Biasakan Ucapan Alhamdulillah Seusai Bangun Tidur, Kita Masih Diberi Oksigen Gratis

Dakwaan lain berupa, penggunaan senjata mematikan, pencekikan, pengekangan yang kejam, penyerangan dan kekerasan keluarga.

Petarung MMA JJ Ambrose mengatakan bahwa Khozhiev "adalah orang yang hebat - sampai dia tidak".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x