Akibat Informasi Hoaks Tentang Kesehatan, Bisa Berpotensi Sebabkan Bahaya Kesehatan Anak

- 22 November 2021, 15:33 WIB
Akibat Informasi Hoax Tentang Kesehatan, Bisa Berpotensi Sebabkan Bahaya Kesehatan Anak.
Akibat Informasi Hoax Tentang Kesehatan, Bisa Berpotensi Sebabkan Bahaya Kesehatan Anak. /Pixabay/Memyselfaneye/

Pada akhirnya narasi ini menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat, sebab sejak 2018 pemerintah melalui BPOM telah menetapkan bahwa susu kental manis adalah produk susu yang diperuntukkan sebagai topping makanan.

Tidak hanya BPOM, ahli gizi, dokter dan pakar kesehatan hingga Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun dalam dua tahun terakhir gencar mengkampanyekan cara bijak konsumsi susu kental manis.

Baca Juga: Rocky Gerung: Pak Luhut Mengerti Bahwa Perdagangan Dengan China Selama Ini Lebih Banyak Merugikan Indonesia

Menyikapi kaburnya batasan-batasan hoaks atau bukan hoaks yang diberikan oleh pihak-pihak yang selama ini dianggap kredibel oleh publik, Yayasan Abhipraya Insan Cendekian Indonesia (YAICI) merasa perlu meluruskan informasi mengenai fakta susu kental manis kepada publik.

Hal ini guna mendukung upaya pemenuhan hak kesehatan anak melalui program edukasi gizi yang telah dilakukan oleh YAICI dan para mitra seperti PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah.

Tak hanya itu, penjelasan mengenai batasan hoaks atau bukan hoaks ini juga sebagai peningkatan literasi digital masyarakat agar ke depannya memiliki kemampuan untuk menyaring informasi.

Baca Juga: Habib Bahar: Nyawa Saya Murah Harganya, Demi Agama, Bangsa dan Rakyat Indonesia

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengatakan pihaknya telah menyampaikan permintaan pencabutan konten yang menyesatkan tersebut kepada Turnbackhoax.

“Fakta bahwa susu kental manis tidak boleh di konsumsi sebagai minuman susu telah diatur melalui PerBPOM No 31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Oleh karena itu kami meminta segenap pihak untuk lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi, jangan sampai informasi yang benar dikatakan hoaks, apalagi seputar informasi kesehatan dan malah berakibat buruk bagi kesehatan,” jelasnya.

Sementara itu Peneliti Media Ignatius Haryanto menjelaskan publik perlu mengetahui jenis-jenis kesalahan informasi yang selama ini digeneralisir sebagai hoaks.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x