ZONA PRIANGAN - Seorang pria Inggris telah 'dipenggal' dengan sabit di Thailand dan seorang yang lainnya berjuang untuk hidup setelah pertengkaran dengan penduduk setempat yang membawa senjata tajam.
Pasangan itu diserang di kota Kanchanaburi, di barat daya negara itu, pada dini hari tadi.
Jenazah warga Inggris berusia 49 tahun itu, berasal dari Somerset, ditemukan tertelungkup dalam genangan darah dengan luka sabetan clurit di lehernya, menurut laporan lokal.
Baca Juga: Momen Dramatis Saat Deretan Gigi Runcing Hiu Putih Raksasa Mencoba Mencabik Kerangkeng Besi Penyelam
Dia meninggal di tempat kejadian. Sementara teman Inggrisnya (55) dari Nuneaton, Warwickeshire, menderita luka serius dan dikatakan berjuang untuk hidup di rumah sakit.
Duo ini diserang oleh seorang pria Thailand lokal menggunakan senjata tajam menyerupai clurit setelah apa yang polisi yakini bisa menjadi pertengkaran karena kebisingan, lapor The Sun, 22 Januari 2022.
Teman-teman Inggris itu sebelumnya minum bir dan memainkan musik keras sekitar pukul 3 pagi sebelum mereka ditangkap, kata polisi.
Polisi menangkap seorang pria Thailand berusia 22 tahun sehubungan dengan serangan tersebut. Laporan media lokal mengatakan tersangka memiliki riwayat masalah kesehatan mental.
Pada tahun 2004 dua orang Inggris lainnya diserang dan dibunuh di Kanchanaburi.
Baca Juga: Seekor Kalajengking Ditemukan dalam Kemasan Brokoli, Berubah Agresif Saat Akan Ditangkap
Adam Lloyd, 25, dan Vanessa Arscott, 24, backpacker di Thailand selama dua bulan ketika pertengkaran dengan seorang polisi yang tidak bertugas meningkat dan mereka berdua ditembak.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran mengatakan: "Kami menghubungi Polisi Kerajaan Thailand setelah kematian seorang pria Inggris dan rawat inap lainnya di Thailand dan siap memberikan dukungan konsuler," kata pernyataan tersebut.***