Kandidat Vaksin Sinopharm, Vaksin COVID-19 Khusus Varian Omicron Sinovac Dinyatakan Lolos Uji Klinis

- 18 April 2022, 18:05 WIB
Sebuah botol berlabel "Sinopharm COVID-19 Vaccine" terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 16 Januari 2022.
Sebuah botol berlabel "Sinopharm COVID-19 Vaccine" terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 16 Januari 2022. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

ZONA PRIANGAN - Kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm dan Sinovac Biotech untuk menargetkan varian Omicron telah disetujui untuk uji klinis di Hong Kong, kata perusahaan itu pada Sabtu.

Para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mempelajari suntikan yang ditingkatkan terhadap virus COVID-19 varian Omicron, karena data menunjukkan bahwa antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin berdasarkan strain yang lebih tua menunjukkan aktivitas yang lebih lemah untuk menetralkan varian yang sangat menular.

Dua kandidat dari unit anak perusahaan Sinopharm China National Biotec Group (CNBG) dan satu dari Sinovac mengandung virus corona yang tidak aktif atau "mati" dan mirip dengan vaksin yang dipasok perusahaan di China dan luar negeri, kata perusahaan itu dalam pernyataan.

Baca Juga: Paranormal Eyang Ratih Siap Polisikan Manajer yang Lakukan Penipuan terhadap Pasien dan Stafnya

Kandidat Sinopharm akan diuji sebagai booster pada orang dewasa yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin, kata CNBG. Itu tidak menentukan produk vaksin mana yang akan diterima peserta uji coba sebelum menggunakan booster eksperimental, atau berapa banyak subjek yang akan direkrut.

Sinovac mengatakan akan mendorong studi ke depan dalam perlindungan vaksin CoronaVac yang ada terhadap varian yang muncul.

Sebuah penelitian di China menunjukkan bahwa dosis keempat BBIBP-CorV, vaksin COVID-19 Sinopharm yang ada, tidak secara signifikan meningkatkan tingkat antibodi terhadap Omicron ketika diberikan enam bulan setelah dosis booster ketiga menjadi rejimen dua dosis biasa.

Baca Juga: Astronot China Mendarat di Bumi Setelah Misi Luar Angkasa Berawak Terpanjang

Sementara dosis keempat mengembalikan tingkat antibodi ke sekitar puncak setelah dosis ketiga, para peneliti mengatakan vaksin baru akan menawarkan alternatif yang lebih baik sebagai penguat di masa depan.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x