ZONA PRIANGAN - Seorang pejabat tinggi kesehatan China telah memperingatkan warganya agar tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan orang-orang yang baru kembali dari luar negeri guna menghindari terinfeksi virus Monkeypox.
Spontan saja, pernyataan tersebut mengundang respons di media sosial karena dianggap rasis dan diskriminatif.
China pada hari Jumat melaporkan kasus pertama Monkeypox di kota Chongqing, setelah seseorang yang tiba dari luar negeri mengalami ruam saat berada di karantina COVID-19.
Baca Juga: Berikut Ini 7 Tips Untuk Sistem Pencernaan yang Lebih Baik Setelah Memasuki Usia di Atas 50 Tahun
Ahli epidemiologi top China Wu Zunyou memperingatkan warganya untuk tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan orang yang baru saja kembali dari luar negeri untuk menghindari terinfeksi cacar monyet.
"Untuk mencegah kemungkinan infeksi cacar monyet, dan sebagai bagian dari gaya hidup sehat kita sehari-hari, [saya] menyarankan 1) tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing," kata Wu Zunyou.
"Kemudian 2) tidak melakukan kontak kulit dengan orang yang baru kembali dari luar negeri [dalam tiga minggu terakhir]," tambahnya.
Baca Juga: Berikut Ini 7 Makanan yang Dapat Membantu Membangun Kekuatan Tulang Anda
Dia juga menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan kontak kulit dengan orang asing dan mengaplikasikan penutup kursi toilet sekali pakai di fasilitas umum, termasuk di hotel, seperti dilaporkan South China Morning Post pada hari Minggu.