Penyelenggara petisi, Natalia Popovych mengatakan “tidak pantas” menghabiskan uang untuk pohon ketika Ukraina berperang, jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan ribuan orang terbunuh.
Dikutip Aljazeera, petisi menolak pohon Natal tersebut telah mendapatkan 6.000 tanda tangan yang diperlukan untuk dipertimbangkan oleh pihak berwenang.
Keprihatinan juga mewarnai menyambut Natal akibat perang belum berkesudahan. Itu tercermin pada sketsa perangko Natal Ukraina.
Sketsa karya siswa kelas XI itu, menampilkan perangko dengan dua gambar kontras. Satu sisi ada gadis muda dengan pohon Natal dan di sebelahnya ada seorang pejuang Kiev di medan pertempuran.***