ZONA PRIANGAN – Penelitian baru-baru ini oleh sebuah tim internasional telah menunjukkan kekhawatiran utama bagi kaum pria di seluruh dunia. Menurut studi tersebut, ada penurunan yang signifikan dalam jumlah sperma secara global.
Terlepas dari sebuah indikator kesuburan manusia, sperma juga menunjukan kualitas kesehatan manusia.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa jumlah rendah ini diasosiasikan dengan meningkatnya risiko penyakit kronis, kanker testis dan menurunnya rentang hidup.
"Menurunnya dalam konsentrasi sperma pria dan jumlah total sperma lebih dari 1 persen per tahun seperti dilaporkan dalam kertas kerja kita,” kata Shanna Swan, profesor di sekolah pengobatan berbasis AS kepada PTI.
"Konsisten dengan tren merugikan pada kesehatan pria lainnya, seperti kanker testis, gangguan hormonal, dan cacat kelamin saat lahir, selain menurunnya kesehatan reproduksi wanita,” ujar Shanna Swan.
Permasalahan ini mencuat oleh laporan bayangan di masa depan, di mana bertahannya spesies manusia mungkin akan sedikit terganggu. Informasi ini dipublikasikan baru-baru ini, menggunakan data dari 53 negara.
Dipertimbangkan juga data tambahan dari 2011 hingga 2018 dengan fokus pada tren jumlah sperma di antara pria di kawasan yang tidak direviu sebelumnya, khususnya Amerika Selatan, Asia dan Afrika.