Berdasarkan data ini, para ilmuwan mampu memeriksa bagaimana tingkat kolesterol dari orang dewasa kulit putih dan hitam yang berusia pertengahan tanpa penyakit jantung tumpang tindih dengan kejadian kardiovaskular di masa depan.
Saat studi dilakukan, 664 orang dewasa berkulit hitam dan 951 dewasa berkulit putih mengalami henti jantung atau kematian yang berhubungan dengan serangan jantung.
Baca Juga: 5 Tanda Ini Muncul pada Tubuh Anda, Segera Hindari Makanan Jenis Gorengan
Para sukarelawan dengan meningkatnya level low-density lipoprotein (LDL), juga mengacu pada kolesterol jahat, dan trigliserida telah meningkat risiko penyakit jantung, sesuai dengan hasil studi sebelumnya.
Namun, apa yang mengejutkan adalah bahwa level kolesterol HDL hanya bisa diprediksi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, lebih tinggi dari yang dianjurkan, jumlah kolesterol baik tidak memberikan manfaat kardiovaskuler untuk dewasa usia menengah orang kulit putih maupun kulit hitam.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Bisa Picu Serangan Jantung, Hindari 3 Perilaku Buruk Ini
Pemimpin senior studi Nathalie Pamir menjelaskan, “Apa yang saya harapkan dilakukan riset jenis ini adalah perlunya merevisi algoritme prediksi risiko untuk penyakit kardiovaskuler.
Ini bisa berarti bahwa di masa depan kita tidak bisa mendapatkan tepukan di belakang oleh dokter kita karena memiliki level kolesterol HDL lebih tinggi.”
“Saat membicarakan faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung, mereka tidak bisa dibatasi pada satu ras atau etnis,” tambah Dr Pamir.***