Network
ZONA PRIANGAN - Para peneliti dari Kanada dan Inggris mengatakan mereka menemukan hubungan antara mengonsumsi suplemen vitamin D dan hidup lebih lama tanpa kerusakan akibat demensia dalam studi skala besar terhadap lebih dari 12.000 peserta, lapor UPI.com, 1 Maret 2023.
Temuan, yang diterbitkan Rabu di jurnal Alzheimer & Dementia: Diagnosis, Penilaian & Pemantauan Penyakit, menemukan diagnosis demensia 40% lebih sedikit di antara mereka yang berada dalam kelompok 4.637 yang mengonsumsi vitamin dibandingkan kelompok yang tersisa yang tidak.
Para peneliti dari University of Calgary's Hotchkiss Brain Institute dan Britain's University of Exeter, mengatakan usia rata-rata para peserta adalah 71 tahun dan tidak menderita demensia ketika mereka mendaftar.
Baca Juga: Berjalan 3.800 hingga 9.800 Langkah Setiap Hari Signifikan Mengurangi Risiko Demensia
"Kita tahu bahwa vitamin D memiliki beberapa efek di otak yang dapat berimplikasi untuk mengurangi demensia, namun sejauh ini, penelitian menghasilkan hasil yang bertentangan," kata pemimpin penelitian Zahinoor Ismail, dari University of Calgary dan University of Exeter, dalam sebuah pernyataan.
"Temuan kami memberikan wawasan kunci ke dalam kelompok yang mungkin ditargetkan secara khusus untuk suplementasi vitamin D. Secara keseluruhan, kami menemukan bukti yang menunjukkan bahwa suplementasi lebih awal mungkin sangat bermanfaat, sebelum terjadinya penurunan kognitif."
Menurut penelitian, 2.696 peserta mengalami demensia selama 10 tahun. Dalam kelompok itu, 2.017 (75%) tidak terpapar vitamin D selama semua kunjungan sebelum diagnosis demensia, dan 679 (25%) memiliki paparan awal.
Baca Juga: Petenis Wanita Legendaris Chris Evert Didiagnosis Menderita Kanker Ovarium
"Mencegah demensia atau bahkan menunda timbulnya demensia sangat penting mengingat semakin banyak orang yang terkena," kata rekan penulis Byron Creese dari University of Exeter, dalam sebuah pernyataan.
