Di Viaduct, Tersedia Pelek Bergaya Retro Klasik hingga yang Kekinian

- 28 Juli 2020, 10:30 WIB
Dari pelek bergaya retro yang kini mulai kembali digemari hingga pelek dengan desain terkini, hadir dan marak dengan   tumbuhnya komunitas mobil bergaya retro klasik di Bandung.*/DIDIH HUDAYA
Dari pelek bergaya retro yang kini mulai kembali digemari hingga pelek dengan desain terkini, hadir dan marak dengan tumbuhnya komunitas mobil bergaya retro klasik di Bandung.*/DIDIH HUDAYA /

Luas dan luwesnya pergaulan dengan para pencinta otomotif yang banyak berkiprah di Bandung, tumbuh pula keinginan Tatang Sulaeman untuk berdikari.

Lantas dia bertekad mandiri dengan membuka sendiri kios dagangannya sendiri, “Benar, saya berangkat dari nol bahkan tanpa modal, karena pelek-pelek yang dijajakan awalnya adalah banyak titipan,” kata Zietank.

Baca Juga: Kreasi Tiada Batas Yudi 'Saddle' Munajat, Sang Pengrajin Jok Motor Kustom

Tutur katanya yang terkesan ramah dan sikapnya yang jujur, membuat usahanya kian maju.

Kini, tidak sulit mencari toko pelek dengan plang ‘Dilham Racing’ di bilangan yang lebih dikenal dengan kawasan Viaduct tersebut.

Deretan pelek pilihan tertata rapi, didalam maupun diluar ruangan yang jadi showroom-nya, harga pelek yang dijual cukup bervariasi, dari yang berharga tiga juta rupiah hingga belasan juta rupiah.

Baca Juga: Bugatti Baby II, Mobil ‘Mainan’ Seharga Hampir Rp 1 Miliar

“Saya bersyukur, karena tidak semua rekan pedagang pelek dikawasan ini bisa tumbuh besar, kini saingan banyak, namun penjualan bisa tetap bergulir, seiring dinamisnya dunia otomotif hobi di Bandung,” ujarnya.

Walau kini tinggal di kawasan Kawaluyaan, namun Tatang mengaku bahwa dirinya asli lahir dan tumbuh besar di bilangan Gang Affandi, tempat tokonya kini berdiri hingga memanjang menyusuri belakang jalan Braga.

Bercerita suka duka, diakui Tatang tidak selamanya menguntungkan, terkadang terselip juga cerita pahit.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x