Angka Kelahiran Menurun, Kematian Semakin Banyak, Jepang Mulai Cemas Akan Hilang dari Dunia

- 12 Maret 2023, 22:08 WIB
Para lansia mendominasi populasi di Jepang.*
Para lansia mendominasi populasi di Jepang.* /Pixabay/

Penurunan dalam kelahiran ini berpadu juga dengan rekor tinggi kematian di Jepang pasca perang, lebih dari 1,58 juta.

Ini berarti kematian telah melebihi kelahiran selama dekade lalu, menciptakan masalah yang terus naik bagi negara dengan ekonomi ketiga terbesar di dunia ini.

Selain itu, angka kesuburan 1,3 jauh di bawah angka 2,1 yang diperlukan untuk mengatur populasi tetap stabil tanpa imigrasi.

Baca Juga: Lansia ini Didenda Berat Karena Memiliki Tank Panther Era Nazi di Garasinya

Lagi pula, negara ini memiliki harapan hidup yang paling tinggi di dunia, satu dari 1.500 orang di Jepang berusia 100 atau lebih pada 2020.

Para pemimpin negara ini kini menghadapi populasi para lansia yang menggembung, sementara tenaga kerja menyusut untuk mendanai para pensiunan dan pelayanan kesehatan saat permintaan meningkat dari populasi para lansia.

Pada Januari lalu, Perdana Menteri Fumio Kishida memperingatkan bahwa Jepang berada “di tepian yang tak bisa mengelola fungsi-fungsi sosial.”

Baca Juga: Horor Menyelimuti Kota Oroville California, Sejumlah Lansia Tewas dengan Luka Gorok di Leher

Untuk mengatasi hal ini, sebuah lembaga pemerintah baru akan dibentuk pada April mendatang, dimana Kishida berniat untuk melipatgandakan belanja pemerintah pada program-program yang berhubungan dengan anak-anak.

Beberapa faktor sosial juga berkontribusi pada angka kelahiran yang rendah ini, termasuk biaya hidup yang tinggi, keterbatasan ruang, dan sedikitnya dukungan perhatian pada anak di berbagai kota, yang membuat sulit bagi pasangan untuk bisa membesarkan anak-anak.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Livemint


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x