ZONA PRIANGAN – Para pejabat kesehatan di Amerika Serikat kini telah mengidentifikasi total 81 orang terjangkit wabah, yang berasal dari obat tetes yang tercemar bakteri Pseudomonas aeruginosa yang langka dan sangat resisten terhadap obat.
Ini jenis bakteri yang biasanya ditemukan di tanah dan air, yang kerap menjadi penyebab perdarahan dan infeksi paru paru.
Sejak update terakhir wabah di bulan Maret lalu, Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan 13 lebih pasien menjadi korban bakteri langka ini, seperti dilansir laman Thesun.co.uk.
Pada 15 Mei lalu, total jumlah kematian 4 orang, sementara 14 orang kehilangan penglihatan satu atau kedua matanya, dan 4 orang bola matanya diangkat.
Obat tetes yang dicurigai ini telah diperjualbelikan di toko-toko farmasi di AS.
Para pejabat kesehatan telah menarik EzriCare Artificial Tears, obat mata bebas di konter-konter farmasi di India, untuk mencegah wabah.
Baca Juga: Alia Bhatt Posting Wajah Tanpa Riasan, Berpose dengan Mata Terpejam dan Disinari Matahari Pagi
Sejumlah perusahaan farmasi lain telah menarik produknya di tengah ketakutan bahwa obat mata tersebut tidak steril.