Network
ZONA PRIANGAN – Pria asal Amerika Serikat ini mempunyai nama Myrick. Kini usianya 37 tahun dan berkerja di sebuah perusahaan.
Myrick telah bekerja di perusahaan tersebut selama kurun waktu empat tahun lamanya. Ia telah bekerja bekerja sama dengan seekor anjing Pit Bull yang diberinama Roxy.
“Dia sahabatku,” kata Myrick, yang bahkan memiliki tato Roxy di kakinya. Aku sudah lama berkomitmen padanya, dan tidak akan ada yang terjadi antara aku dan dia.
Baca Juga: Shopee SMS, Kampanye Bulanan Terbaru dari Shopee Tawarkan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1
Baca Juga: Minum Ramuan Ajaib Anti Corona, Menkes Kaget Terpapar Positif Covid-19
Myrick yang berusia 37 tahun telah bekerja dengan Roxy selama empat tahun lamanya.
Anjing itu telah tinggal bersama Myrick dan istrinya, Joana, sejak dia menjemput Roxy dari fasilitas pelatihan anjing di Florida.
“Dia adalah bagian dari keluarga kami. Ini yang paling dekat dengan anak-anak yang akan kami miliki, "kata Myrick, yang tidak berencana untuk memiliki anak.
Baca Juga: Lakukan Kegiatan Mencurigakan, Dua Kapal Asing di Perairan Kalimantan Diamankan Bakamla Indonesia
Tetapi keadaan berubah menjadi tidak menyenangkan ketika pandemi dimulai.
Myrick diberhentikan dari perusahaan tempatnya bekerja dan diminta untuk mengembalikan semua fasilitas perusahaan, termasuk Roxy, anjingnya.
Sebagaimana diberitakan PR-Pangandaran sebelumnya dalam artikel Demi Tetap Bersama Anjingnya, Pria Asal Amerika Serikat Putuskan Masuk Penjara
"Kamu akan mempertahankan Roxy, kan?" kata seorang manajer perusaahan padanya.
Pada 25 Juni, Perusahaan tempatnya bekerja, M&M mengirim surat kepada Myrick yang menyebut anjing itu sebagai ‘properti perusahaan’ dan menuntut agar dia segera dikembalikan.
Ketika Myrick menolak, M&M mengambil tindakan hukum, melaporkan bahwa Roxy telah dicuri.
Baca Juga: Berenang, Kram, Tenggelam dan Meninggal, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban di Situ Ciwideng Kabupaten Subang
Myrick yang memilih mempertahankan Roxy kemudian dipenjara.
Ia dipenjara bersam 20 orang tahanan lainnya dan mulai berbagi cerita.
“Cerita yang saya dengar tidak nyata. Seseorang memukuli ayah tirinya dengan tongkat baseball. Saya tidak bisa memberi tahu siapa pun bahwa saya ada di sana untuk seekor anak anjing," ungkapnya.*** (Dahelia Saputri/PR-Pangandaran)
