ZONA PRIANGAN - Menara Al-Jalaa yang menampung kantor media internasional termasuk diantaranya Al-Jazeera dan Associated Press dihancurkan pasukan pendudukan, mereka terus dengan sengaja menargetkan institusi media Palestina.
Karena itu, Sindikat Jurnalis Palestina (PJS) memperingatkan tentang "pembantaian mengerikan" yang direncanakan Israel terhadap jurnalis.
PJS meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk segera turun tangan dan memberikan perlindungan bagi jurnalis yang bisa menjadi korban "kejahatan perang" dan penargetan langsung.
Baca Juga: Sektor Pertanian Gaza Rugi Mencapai 17 juta Dolar AS karena Serangan Israel yang sedang Berlangsung
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 18 Mei 2021: Nino Inginkan Reyna Sepenuhnya, Elsa Kena Hajar Aldebaran
Kepala PJS Nasser Abu Bakr membenarkan bahwa sindikat tersebut sedang berkomunikasi dengan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), Federasi Jurnalis Arab, serikat pekerja, media regional, dan lembaga hak asasi manusia untuk membantu menekan Guterres agar mengambil tindakan dan melindungi jurnalis dari kejahatan dan agresi.
PJS mengindikasikan bahwa pasukan pendudukan melakukan lebih dari 100 pelanggaran, menambahkan bahwa pemboman Menara Al-Jalaa adalah sasaran yang jelas dan terang-terangan terhadap kehidupan jurnalis untuk menutupi kejahatan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil.
Middle East Monitor melaporkan, 17 Mei 2021, PJS juga mengindikasikan bahwa otoritas pendudukan telah menyerang jurnalis di Tepi Barat dan wilayah pendudukan dengan langsung menembakkan amunisi, gas air mata, dan bom suara ke arah mereka.
Al-Jalaa Tower menampung banyak kantor lembaga media, terutama Al-Jazeera, Associated Press, dan stasiun radio lokal.