Pengakuan Mantan Pilot Israel: 'Tentara Kami Adalah Organisasi Teroris yang Dijalankan oleh Penjahat Perang'

- 20 Mei 2021, 12:06 WIB
Foto ilustrasi, seorang mantan pilot Israel memberikan pengakuan tentang aktifitasnya di militer dulu dan mengundurkan diri tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina.
Foto ilustrasi, seorang mantan pilot Israel memberikan pengakuan tentang aktifitasnya di militer dulu dan mengundurkan diri tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina. /Pixabay / DiGiFX Media

ZONA PRIANGAN - Ada setidaknya 27 pilot pesawat tempur yang diberhentikan militer Israel karena menolak memenuhi perintah untuk menyerang Palestina.

Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel, Yonatan Shapira, menggambarkan pemerintah dan tentara Israel sebagai "organisasi teroris" yang dijalankan oleh "penjahat perang".

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kantor Berita Anadolu, dia menyadari setelah bergabung dengan tentara bahwa dia adalah "bagian dari organisasi teroris".

Baca Juga: Sektor Pertanian Gaza Rugi Mencapai 17 juta Dolar AS karena Serangan Israel yang sedang Berlangsung

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Kamis 20 Mei 2021: Nino Kecewa, Elsa Kian Terpuruk dan Al Siap Mengantarnya Masuk Penjara Lagi

Kapten Shapira mengundurkan diri dari tentara Israel pada tahun 2003 pada puncak Intifada Kedua Palestina.

Shapira menyadari, bahwa selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, yang meneror populasi jutaan orang Palestina.

Dia menambahkan, ketika dirinya menyadari maka memutuskan untuk tidak hanya pergi tetapi untuk mengatur pilot lain yang secara terbuka akan menolak untuk mengambil bagian dalam kejahatan ini,

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan: PBB Harus Bertindak untuk Menghentikan Kekerasan di Gaza

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x