Serum Institute Mendapat Persetujuan Awal untuk Membuat Vaksin Sputnik V

- 6 Juni 2021, 07:02 WIB
Serum Institute mendapat persetujuan awal untuk membuat vaksin Sputnik V.
Serum Institute mendapat persetujuan awal untuk membuat vaksin Sputnik V. /NDTV.COM
 
ZONA PRIANGAN - Serum Institute of India Adar Poonawalla telah mendapat izin dari regulator obat negara itu untuk membuat Sputnik V, vaksin corona dari Rusia. 
 
Perusahaan Poonawalla akan menguji, menganalisis dan kemudian memproduksi vaksin di fasilitas pabrik mereka di Kota Pune, kata seorang sumber. 
 
Lisensi pengujian yang diberikan kepada Serum Institute berarti dapat mengembangkan dan memproduksi produk untuk pengujian, tetapi tidak menjualnya.
 
 
"Kami telah mendapat persetujuan awal untuk Sputnik V. Tetapi pembuatan sebenarnya akan memakan waktu beberapa bulan. Sementara itu, fokus kami tetap Covishield dan Covovax," kata juru bicara Serum Institute of India (SII), seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Sabtu 5 Juni 2021
 
Dosis pertama Sputnik V diberikan di Hyderabad pada 14 Mei 2021 sebagai bagian dari peluncuran lunak oleh Laboratorium dr Reddy.
 
Vaksin asal Rusia itu, sekarang telah terdaftar untuk digunakan di lebih dari 65 negara tetapi belum disetujui oleh otoritas kesehatan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
 
 
Pada 91,6 persen, Sputnik V memiliki kemanjuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan dua vaksin yang saat ini diberikan di India yakni Covishield dari Oxford-AstraZeneca, yang diproduksi oleh SII, dan Covaxin dari Bharat Biotech.
 
Rusia terdaftar dengan regulator obat Sputnik, dinamai satelit era Soviet, pada Agustus tahun lalu menjelang uji klinis skala besar. 
 
Hasil uji coba yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet mengatakan bahwa dengan dua dosis, lebih dari 90 persen efektif dalam kasus simtomatik.
 
 
Sementara vaksin Rusia lainnya, Sputnik Light, bisa menjadi vaksin dosis tunggal pertama yang digunakan di India dan Dr Reddy akan berdiskusi dengan pemerintah dan regulator bulan ini untuk peluncuran segera, kata perusahaan itu kepada NDTV pada 14 Mei 2021.
 
"Kami bekerja sangat erat dengan mitra Rusia kami dan Institut Gamaleya dalam hal ini. Seperti yang mungkin Anda ketahui, Sputnik Light telah disetujui di Rusia. Ini menunjukkan kemanjuran 79,4 persen. Ini adalah vaksin sekali pakai," kata Deepak Sapra, CEO Dr Reddy's, mengatakan dalam sebuah wawancara.
 
 
"Pada dasarnya, ini adalah suntikan pertama Sputnik," katanya, seraya menambahkan bahwa dosis kedua akan meningkatkan kemanjuran hingga 91,6 persen.
 
Kemungkinan besar Sputnik Light akan dijadikan sebagai vaksin dosis tunggal pertama India "tergantung pada persetujuan dari regulator dan pada dialog yang kami lakukan dengan mereka dan pada panduan yang kami terima dari regulator," katanya.
 
Dosis yang diimpor dari Sputnik V biaya sekitar Rp193.859 di India.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x