Boris Johnson Menunda Pencabutan Pembatasan Corona di Inggris

- 16 Juni 2021, 16:05 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. /NDTV.COM
ZONA PRIANGAN - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin, 14 Juni memutuskan untuk menunda satu bulan dari rencananya untuk mencabut pembatasan corona terakhir di Inggris karena khawatir dapat mengakibatkan ribuan orang meninggal.
 
Dikutip dari NDTV, langkah itu ditempuh karena penyebaran cepat dari varian virus Delta, yang lebih menular, terkait dengan efektivitas vaksin yang lebih rendah terhadap penyakit ringan dan dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap di rumah sakit untuk orang yang tidak divaksinasi.
 
Dia mengatakan waktu tambahan ini akan digunakan untuk mempercepat vaksinasi di Inggris, yang sudah menjadi salah satu yang paling maju di dunia, di mana dua per tiga dari populasinya diperkirakan akan mendapatkan dua suntukan pada 19 Juli mendatang.
 
 
Model yang ditugaskan oleh pemerintah Inggris menunjukkan bahwa tanpa penundaan pembukaan kembali yang direncanakan pada 21 Juni 2021, dalam beberapa skenario rawat inap dapat menyamai puncak sebelumnya, sehingga para menteri khawatir sistem kesehatan akan kewalahan.
 
Tiga model, yang dibuat oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine, Imperial College London dan University of Warwick, dimasukkan ke dalam subkelompok pemodelan pandemi pemerintah SPI-MO.
 
Ketiganya menemukan bahwa penundaan akan menurunkan puncak gelombang baru yang dipicu oleh varian Delta.
 
 
Perpanjangan dua minggu akan memiliki efek yang signifikan, tetapi empat minggu akan mengurangi puncak penerimaan rumah sakit sekitar sepertiga hingga setengahnya, kata SPI-MO.
 
SPI-MO akan membuat proyeksi baru sebelum 19 Juli ketika pembukaan kembali dari pembatasan corona mulai diberlakukan, Johnson mengatakan bahwa dia tidak ingin menunda pembukaan kembali lagi.***
 

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x