AstraZeneca Menguji Vaksin Booster Terhadap Varian Corona Beta yang Pertama Kali Muncul di Afrika Selatan

- 1 Juli 2021, 14:30 WIB
AstraZeneca menguji vaksin booster.
AstraZeneca menguji vaksin booster. /NDTV.COM
ZONA PRIANGAN - AstraZeneca dan University of Oxford pada Minggu, 27 Juni 2021 memulai uji coba baru untuk menguji vaksin yang dimodifikasi terhadap varian Beta, yang pertama kali muncul di Afrika Selatan.
 
Uji coba vaksin 'booster' ini akan melibatkan sekitar 2.250 peserta dari Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan Polandia.
 
Mereka termasuk orang-orang yang telah divaksinasi lengkap dengan dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca asli atau vaksin mRNA seperti Pfizer serta mereka yang belum mendapatkan suntikan sama sekali.
 
 
Vaksin baru, yang dikenal sebagai AZD2816, telah dirancang menggunakan basis yang sama dengan vaksin utama AstraZeneca tetapi dengan sedikit perubahan genetik pada protein lonjakan berdasarkan varian Beta.
 
“Pengujian dosis booster dari vaksin yang ada dan vaksin varian baru penting untuk memastikan bahwa kita paling siap menghadapi pandemi virus corona, jika penggunaannya diperlukan,” kata Andrew Pollard, kepala penyelidik dan direktur Oxford Vaccine Group di University of Oxford, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 28 Juni 2021.
 
Inggris telah memiliki program peluncuran vaksin yang sukses, tetapi para ahli tidak tahu berapa lama perlindungan itu dapat berlangsung.
 
 
"Studi ini akan memberikan bukti penting tentang apakah dosis lebih lanjut termasuk 'tweaks' terhadap varian virus baru mungkin diperlukan di masa depan," kata Maheshi Ramasamy, Peneliti Utama di Oxford Vaccine Group.
 
Data awal dari uji coba diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
 
Saat ini vaksin corona AstraZeneca diyakini kurang efektif terhadap virus corona varian Beta, meskipun varian Delta, yang muncul di India, saat ini paling mengkhawatirkan.
 
 
Meskipun vaksin utama diyakini sangat efektif dalam mencegah penyakit serius, sifat menular varian Delta menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk Inggris.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x