ZONA PRIANGAN - Rekaman terbaru dari PETA menunjukkan adegan mengerikan di mana berbagai hewan masih digantung dan dijual, satu setengah tahun setelah pandemi, virus corona kemungkinan menyebar ke manusia dari pasar seperti itu.
Rekaman mengejutkan telah muncul yang menunjukkan kelelawar, kucing, anjing, dan bahkan trenggiling masih dijual di "pasar basah" yang terkenal di seluruh Asia, meskipun ada bukti pandemi virus corona muncul dari salah satunya.
Hewan-hewan tersebut dijajakan dari kandang sempit di Cina, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Laos, dan Sri Lanka.
Pada bulan April, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pelarangan pasar, meminta pemerintah untuk menangguhkan perdagangan hewan liar yang ditangkap hidup dari spesies mamalia untuk tujuan makanan atau pengembangbiakan dan menutup bagian dari pasar makanan yang menjual spesies hewan liar mamalia yang ditangkap hidup, sebagai tindakan darurat.
Penyelidik di pasar basah di Sulawesi, Indonesia, menemukan kelelawar dan tikus masih dijual di samping babi, anjing, ular, katak, ayam, dan bebek cacat, lapor Mirror, seperti dikutip ZonaPriangan dari dailystar.co.uk, 22 Juli 2021.
Sekarang, cuplikan baru dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) cabang Asia menunjukkan adegan mengerikan di mana makhluk tak berdaya digantung dan dijual untuk diambil dagingnya.
Baca Juga: Google Merilis Doodle 'Doodle Champion Island Games' untuk Menyambut Olimpiade Tokyo 2020
Di Indonesia, lapor The Mirror, monyet-monyet kecil dijejalkan ke dalam kandang yang bahkan lebih kecil dengan ruang yang hampir tidak cukup untuk menyelipkan tangan kecil mereka melalui jeruji.