Vaksin mRNA Pertama Buatan India Telah Disetujui Untuk Dilakukan Lebih Banyak Uji Klinis

- 25 Agustus 2021, 18:00 WIB
Vaksin corona berbasis mRNA telah disetujui untuk uji klinis lebih lanjut.
Vaksin corona berbasis mRNA telah disetujui untuk uji klinis lebih lanjut. /NDTV.com

ZONA PRIANGAN - Vaksin corona berbasis mRNA pertama yang dikembangkan di India, yang dikembangkan oleh Gennova Biopharmaceuticals, telah disetujui untuk uji klinis lebih lanjut pada hari ini, setelah suntikan itu ditemukan aman dan efektif dalam studi tahap awal.

India juga telah mengizinkan penggunaan darurat untuk dua suntikan corona yang dikembangkan di dalam negeri, yang dibuat oleh Bharat Biotech dan Zydus Cadila, tetapi belum memiliki vaksin berbasis mRNA dalam program imunisasinya menjelang potensi gelombang virus corona ketiga.

Gennova berencana untuk melakukan studi tahap menengah di sekitar 10 hingga 15 lokasi dan uji coba tahap akhir di 22 hingga 27 lokasi di India, kata pemerintah.

Baca Juga: Sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Wajib Membuat MoU dengan Rumah Sakit dan Puskesmas

Uji klinis kandidat vaksin Gennova dimulai pada Desember tahun lalu dan sebagian didanai oleh departemen bioteknologi Kementerian Sains dan Teknologi India.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

"Terlalu dini untuk bersemangat tentang vaksin ini karena uji coba fase-3 belum selesai. Pada saat vaksin ini mencapai pasar, India sudah memvaksinasi mayoritas penduduknya," kata Prashant Khadayate, analis farmasi di Data Global, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Selasa 24 Agustus 2021.

Baca Juga: Gara-gara Kentut Kambing, Pesawat Kargo yang Terbang dari Australia Terpaksa Mendarat Darurat di Denpasar Bali

"Namun, mengembangkan vaksin mRNA akan membantu India menampilkan inovasi ilmiahnya di tingkat global", tambahnya.

Teknologi di balik vaksin Gennova, juga digunakan dalam suntikan yang dibuat oleh pembuat obat AS Moderna Inc dan Pfizer Inc, mendorong tubuh manusia untuk membuat protein yang merupakan bagian dari virus untuk memicu respons kekebalan.

Vaksin Moderna memenangkan persetujuan penggunaan darurat dari pemerintah India pada Juni, tetapi perusahaan masih menyelesaikan masalah ganti rugi dan impor.

Baca Juga: China Melabeli Laporan Intelijen AS Tentang Asal Virus Sebagai 'Anti-Sains'

Gennova, perusahaan induknya mengajukan penawaran umum perdana minggu lalu, juga meningkatkan kapasitas produksi vaksinnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x