Presiden Rusia Vladimir Putin Mengatakan Cryptocurrency Terlalu Tidak Stabil untuk Digunakan Kontrak Minyak

- 16 Oktober 2021, 18:05 WIB
Rusia telah bertahun-tahun berusaha untuk menurunkan ketergantungannya pada dolar AS.
Rusia telah bertahun-tahun berusaha untuk menurunkan ketergantungannya pada dolar AS. /Reuters

ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa cryptocurrency terlalu tidak stabil untuk digunakan menyelesaikan kontrak minyak, tetapi masih layak untuk mendapat tempat sebagai alat pembayaran.

Pemimpin Rusia membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang diterbitkan di situs Kremlin pada Kamis, 14 Oktober 2021. Dia ditanya apakah dia bisa melihat kontrak minyak dalam mata uang kripto, bukan dolar di masa depan.

Rusia telah bertahun-tahun berusaha untuk menurunkan ketergantungannya pada dolar AS, yang secara luas digunakan untuk menyelesaikan kontrak minyak, tetapi belum berhasil mencapainya dalam skala besar, meskipun beberapa perusahaan telah beralih ke perdagangan komoditas dalam euro.

Baca Juga: 6 Hewan Ini Ukurannya Kecil namun Sangat Mematikan, Nomor 5 Ada di Indonesia

“Terlalu dini untuk membicarakan hal itu untuk saat ini karena cryptocurrency tentu saja bisa menjadi unit pembayaran, tetapi sangat tidak stabil. Untuk mentransfer dana dari satu tempat ke tempat lain, ya, tapi saya pikir masih terlalu dini untuk berdagang, terutama untuk berdagang sumber daya energi," kata Putin, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Jumat 15 Oktober 2021.

Rusia membawa peraturan cryptocurrency tahun ini dan telah membuatnya ilegal untuk membayar barang dan jasa dalam cryptocurrency di negara itu, meskipun legal untuk berinvestasi di dalamnya.

"Ini memiliki tempat untuk eksis dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran, tetapi perdagangan minyak, katakanlah, atau bahan utama dan sumber energi lainnya, tetap saja, menurut saya, masih terlalu dini untuk membicarakannya," tambahnya.

Baca Juga: Facebook Terancam Didenda Sebesar 36 Juta Euro di Irlandia karena Masalah Privasi

Bank sentral mengatakan warga Rusia yang berinvestasi dalam cryptocurrency berpotensi menjadi masalah yang signifikan. Ini menunjukkan kurangnya transparansi di pasar crypto serta risiko besar yang terlibat karena volatilitasnya.

Meskipun Rusia dapat saja bergerak untuk melarang pembelian crypto, tapi warga Rusia masih dapat membeli mata uang melalui perantara asing, kata bank tersebut.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x