Kelelahan dan Frustasi Saat China Menekan Penyebaran Virus Corona Hingga Nol Kasus

- 19 November 2021, 13:29 WIB
Kelelahan dan frustasi saat China menekan penyebaran virus corona hingga nol kasus.
Kelelahan dan frustasi saat China menekan penyebaran virus corona hingga nol kasus. / Reuters

ZONA PRIANGAN - Hampir dua tahun menjadi pandemi yang membuat China melakukan tindakan untuk menekan penyebaran virus corona yang paling ketat di dunia, beberapa keluhan mulai muncul atas strategi tersebut, terutama ketika negara-negara lain belajar untuk hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Pendekatan nol-Covid tidak henti-hentinya dilakukan, dari mulai penutupan perbatasan, 'lockdown' yang ditargetkan, hingga pengujian massal yang kadang-kadang dipicu oleh hanya satu kasus saja.

Kerugian dari strategi tersebut telah dirasakan secara akut oleh 210.000 penduduk Ruili, sebuah kota di China yang lokasinya dekat dengan perbatasan antara China-Myanmar, telah mengalami tiga kali 'lockdown' besar-besaran dan pengujian massal yang berdampak terhadap dunia bisnis yang saat ini diambang kehancuran.

Baca Juga: 'Merry Crabsmas', Jutaan Kepiting Merah Lakukan Migrasi Tahunan Menutup Jalan di Pulau Australia

Pedagang perhiasan yang sangat tergantung dengan kedatangan turis, sangat merasakan dampaknya, di mana turis dan pelanggan menjauh karena pembatasan corona.

"Kami terus beroperasi...tapi kami terus berusaha," kata Lin, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP, Rabu 17 November 2021.

Dalam wawancara televisi yang dibagikan secara luas pada bulan ini, profesor Universitas Hong Kong Guan Yi mempertanyakan strategi China, China seharusnya tidak melakukan pengujian massal "di setiap kesempatan" atau memberikan dosis vaksin penguat tanpa data yang cukup tentang kemanjurannya.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Jumat 19 November 2021: Irvan Punya Masa Lalu Pernikahan yang Kelam dan Membuahkan Dendam Aneh

Sementara China sebagian besar berhasil memberantas infeksi selama tahun pertama pandemi, varian Delta terbukti lebih sulit untuk dikendalikan.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x