Pemberontak Houthi Mengaku Menggunakan 14 Pesawat Tak Berawak untuk Menyerang Kilang Minyak Saudi dan Bandara

- 21 November 2021, 09:59 WIB
 Pemberontak Houthi meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat senjata selama demonstrasi menentang perang dan blokade yang dipimpin Saudi yang diberlakukan di Yaman, di Sanaa, Yaman pada bulan Agustus. Pemberontak mengatakan pada hari Sabtu, bahwa mereka menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang sasaran penting di Arab Saudi.
Pemberontak Houthi meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat senjata selama demonstrasi menentang perang dan blokade yang dipimpin Saudi yang diberlakukan di Yaman, di Sanaa, Yaman pada bulan Agustus. Pemberontak mengatakan pada hari Sabtu, bahwa mereka menggunakan pesawat tak berawak untuk menyerang sasaran penting di Arab Saudi. /UPI/Yahya Arhab/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Pemberontak Houthi Yaman mengatakan, bahwa mereka menggunakan 14 pesawat tak berawak untuk menyerang sasaran di Arab Saudi termasuk kilang minyak Aramco dan bandara King Abdullah di Jeddah.

Yahya Saree, juru bicara pemberontak, mengatakan di Twitter bahwa pesawat tak berawak itu juga menargetkan pangkalan Raja Khalid di Riyadh, Bandara Internasional Abha, serta Abha, Jizan dan Najran. Saree tidak mengatakan kerusakan seperti apa yang disebabkan oleh serangan itu.

Pemberontak yang didukung Iran itu melakukan serangan sebagai tanggapan atas "eskalasi agresi" oleh Arab Saudi, katanya, seperti dikutip ZonaPriangan dari UPI.com, 20 November 2021.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Minggu 21 November 2021: Andin Sulit Menerima Fakta Bahwa Irvan adalah Biang Segala Perkara

"Angkatan bersenjata akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi sampai agresi berhenti dan pengepungan dicabut," kata Saree.

Pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan minoritas Syiah di negara itu, telah lama melancarkan perang saudara melawan pemerintah Yaman. Pada tahun 2014, pemberontak menguasai ibu kota Yaman, Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi telah membuat kemajuan dan mengatakan mereka menghancurkan 13 sasaran militer Houthi di Sanaa, Marib dan Saada, lapor Bloomberg. Target termasuk depot senjata, sistem pertahanan udara dan sistem komunikasi drone.

Baca Juga: Peng Shuai yang Hilang setelah Mengaku Dilecehkan secara Seksual oleh Petinggi China Kini Videonya Dimunculkan

Houthi melancarkan serangan pada Februari untuk merebut kembali Marib, provinsi kaya minyak yang merupakan benteng terakhir pemerintah yang diakui PBB di Yaman Utara, lapor Bloomberg.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x