China dan Rusia Mengutuk Gerakan Militer AS Dekat Perbatasan Masing-masing Negara

- 25 November 2021, 12:00 WIB
China dan Rusia mengutuk gerakan militer AS dekat perbatasan masing-masing negara.
China dan Rusia mengutuk gerakan militer AS dekat perbatasan masing-masing negara. /Reuters

ZONA PRIANGAN - China dan Rusia secara terpisah mengutuk apa yang mereka lihat sebagai gerakan militer AS yang tidak stabil di dekat perbatasan masing-masing, dan bersama-sama menyerukan untuk mengintensifkan kemitraan strategis mereka yang sudah berkembang.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Selasa, 23 November 2021 oleh Kementerian Pertahanan China, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Kolonel Senior Shi Yi mengecam perjalanan kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Milius melalui Selat Taiwan yang memisahkan daratan China dari China, pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim oleh pemerintah pusat di Beijing.

"Tindakan pihak AS ini menciptakan risiko keamanan dan merusak stabilitas regional," kata Shi, dikutip ZonaPriangan.com dari Newsweek, Rabu, 24 November 2021.

Baca Juga: Pentagon: Pasukan AS Akan Tetap di Irak Meskipun Ada Peringatan dari Milisi untuk 31 Desember

"Pasukan Komando Teater Timur PLA akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melawan semua ancaman dan provokasi dan menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China," tambahnya.

Washington memutuskan hubungan dengan pemerintah Taipei pada 1979 untuk mendukung Beijing, tetapi telah mempertahankan hubungan tidak resmi yang telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir karena hubungan dengan Beijing memburuk.

Armada Kelima AS menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa USS Milius melewati perairan internasional yang sesuai dengan hukum internasional, tetapi protes terhadap langkah AS terbaru juga dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian selama konferensi pers.

Baca Juga: Ikan Langka dengan Tampang Menakutkan Ditemukan Pengunjung Pantai San Diego

"Pihak China mengikuti dengan cermat dan sepenuhnya menyadari perjalanan kapal militer AS melalui Selat Taiwan," kata Zhao.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x