India Gunakan Senjata Antikabut Asap untuk Mengatasi Polusi

- 7 Desember 2021, 13:01 WIB
India gunakan senjata antikabut asap untuk mengatasi polusi asap.
India gunakan senjata antikabut asap untuk mengatasi polusi asap. /NDTV

ZONA PRIANGAN - Saat ini India tengah berjuang untuk mengatasi tingkat polusi yang tinggi, terutama di kawasan ibu kota nasional. Metro Delhi telah berencana untuk memasang lebih banyak lagi senjata antikabut asap di lokasi proyeknya, kata para pejabat pada Minggu, 5 Desember 2021.

Penggunaan senjata antikabut asap ini merupakan salah satu upaya yang diadopsi untuk memerangi polusi di lokasi konstruksi Delhi Metro Rail Corporation (DMRC). Di lokasi tersebut telah digunakan sebanyak 14 senjata anti-kabut yang mengeluarkan kabut halus secara berkala untuk memeriksa polusi debu yang berasal dari pekerjaan konstruksi.

Anti-Smog Gun (ASG) alias senjata antikabut asap ini telah dipasang. Saat ini kegiatan konstruksi di ibu kota nasional telah dihentikan, sesuai dengan instruksi pihak berwenang, mengingat semakin meningkatnya tingkat polusi di Delhi dan kota-kota lainnya di India.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 7 Desember 2021: Rendy Membangkang, Telat Menyadari Kekeliruan, Irvan Akan Habisi Iqbal

"Saat ini, semua pekerjaan konstruksi selain yang tidak menimbulkan polusi telah dihentikan sesuai dengan arahan terkait," kata Anuj Dayal, Direktur Eksekutif, Komunikasi Perusahaan, DMRC, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan pada Minggu, DMRC mengatakan,"Saat ini, sebagai bagian dari koridor Ph-IV, serta beberapa proyek konstruksi lainnya, 12 kontrak sipil beroperasi di seluruh ibu kota negara.

ASG mampu menyemprotkan kabut halus hingga 70 hingga 100 m. Satu ASG dianggap cukup untuk menutupi area hingga 20.000 meter persegi".

Baca Juga: Seorang Pria Memasang Nomor Lotre dari Sebuah Mimpi untuk Memenangkan Hadiah Nyata Senilai $3,4 Juta

Dipastikan air yang digunakan untuk penyemprotan bebas dari bakteri koliform, virus dan bakteri. Nozel berkualitas tinggi dengan ukuran tetesan 10 sampai 50 mikro m digunakan untuk dampak yang lebih besar, katanya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x