Keberadaannya saat ini tidak diketahui. Zhang mengatakan dalam wawancara bahwa dia tidak dapat menghubunginya selama beberapa bulan.
Zhang dan Yang tidak dapat bertemu satu sama lain sejak penahanan Yang pada tahun 2006, dengan Yang dicekal oleh pihak berwenang untuk meninggalkan negara itu bahkan selama periode intermitennya di luar penahanan, kata Human Rights Watch.
"Hanya dengan membebaskan Guo dan mengizinkannya meninggalkan China untuk menghadiri pemakamannya, otoritas China dapat mulai mengurangi kekejaman yang menimpa pasangan itu dan keluarga mereka," tulis peneliti Yaqiu Wang dalam pernyataannya, Senin, menggunakan nama pena aktivis tersebut, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP, Selasa 11 Januari 2022.
Koalisi Pembela Hak Asasi Manusia China yang berbasis di Washington juga menyebut perlakuan Beijing terhadap pasangan itu "kejam dan tidak manusiawi".
"Tidak masuk akal dan jahat untuk mencegah Guo Feixiong mengucapkan selamat tinggal terakhir kepada istrinya yang sekarat," kata Renee Xia, direktur CHRD.***