China dan Korea Utara Membuka Perbatasan Perlintasan Kereta Api setelah 2 Tahun Ditutup karena Covid

- 21 Januari 2022, 11:02 WIB
China dan Korea Utara membuka kembali lalu lintas kereta api lintas batas antara Dandong dan Sinuiju.
China dan Korea Utara membuka kembali lalu lintas kereta api lintas batas antara Dandong dan Sinuiju. /UPI/Stephen Shaver

ZONA PRIANGAN - China dan Korea Utara memulai kembali perdagangan di perlintasan kereta api untuk pertama kalinya sejak Pyongyang menutup perbatasannya untuk melindungi dari COVID-19 dua tahun lalu, Beijing telah mengkonfirmasi.

Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa angkutan barang kereta api antara Dandong China dan Sinuiju Korea Utara telah dilanjutkan setelah "konsultasi persahabatan antara kedua belah pihak."

"Kedua belah pihak akan bergerak maju atas dasar memastikan pencegahan dan pengendalian epidemi yang baik untuk memfasilitasi perdagangan bilateral yang normal," kata Zhao, tulis laman UPI.com.

Baca Juga: Korea Selatan Sepakat untuk Mengekspor Sistem Rudal ke UEA Senilai $3,4 Miliar

Rel yang melintasi Sungai Yalu adalah arteri perdagangan utama antara Korea Utara dan China, tetapi lalu lintas terhenti ketika Pyongyang menutup perbatasannya pada Januari 2020 ketika COVID-19 mulai menyebar ke seluruh tetangga utaranya. Pemerintah memblokir hampir semua perdagangan resmi dan tidak resmi dan sangat membatasi perjalanan domestik.

Korea Utara telah menderita krisis ekonomi di tengah sanksi internasional, cuaca buruk yang merusak tanaman dan penutupan perbatasan yang berkepanjangan dengan China, yang menyumbang lebih dari 90% dari perdagangan internasional Utara.

Kekurangan makanan telah menjadi begitu parah sehingga pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia Korea Utara memperingatkan pada bulan Oktober bahwa warga yang rentan berisiko kelaparan. Pemimpin Kim Jong Un mengakui pada bulan Juni bahwa situasi makanan "menjadi tegang."

Baca Juga: Situasi Pangan Buruk, Kim Jong Un Perintahkan Ribuan Ibu-Ibu Keluar Rumah untuk Pergi ke Sawah

Kelompok-kelompok kemanusiaan telah melihat sebagian besar upaya mereka dalam memberikan bantuan juga terhenti, dengan Program Pangan Dunia PBB melaporkan dalam pembaruan negara bulan Desember bahwa mereka tidak mendistribusikan bantuan makanan apa pun sejak Maret sebelumnya.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x