ZONA PRIANGAN - Hong Kong akan menunda pemilihan pemimpin baru kota itu dan sedang bersiap untuk menguji seluruh populasi untuk Covid-19 dan berjuang untuk mengatasi gelombang infeksi.
Pusat keuangan China saat ini sedang dalam pergolakan wabah virus corona terburuk yang pernah ada, mencatat ribuan kasus sehari dengan rumah sakit mencapai titik puncaknya dan kebijakan nol-Covid yang diamanatkan Beijing runtuh.
Sebuah komite kecil loyalis Beijing telah ditetapkan untuk memilih kepala eksekutif baru kota itu pada akhir Maret, dengan periode pencalonan calon mulai Minggu.
Baca Juga: Penggunaan Ivermectin yang Salah Kaprah, Tidak Mencegah COVID-19 yang Parah, Berdasarkan Penelitian
Tetapi pemimpin saat ini Carrie Lam pada hari Jumat mengumumkan pemilihan ditunda hingga 8 Mei.
"Keputusan itu karena Hong Kong menghadapi situasi paling parah sejak pandemi dimulai dua tahun lalu. Ini adalah situasi kritis," katanya kepada wartawan, dikutip ZonaPriangan.com dari AFP.
Lam mengkonfirmasi pihak berwenang untuk menguji populasi berjumlah 7,5 juta penduduk itu.
"Salah satu tindakan yang kami rencanakan, rencanakan dengan sangat serius adalah pengujian universal wajib. Jadi kami akan menguji semua orang di Hong Kong," katanya, meskipun dia sekali lagi mengesampingkan 'lockdown' kota secara penuh.