Hampir Tidak Ada Laki-laki di Donetsk dan Luhansk, Semua Diangkut untuk Menyerang Ukraina

- 1 Maret 2022, 18:21 WIB
Pejalan kaki berjalan di bawah papan yang menampilkan bendera dan lambang Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak.*
Pejalan kaki berjalan di bawah papan yang menampilkan bendera dan lambang Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak.* /Reuters /Alexander Ermochenko

ZONA PRIANGAN - Warga Donetsk dan Luhansk sempat gembira ketika Rusia mengakui wilayah tersebut sebagai negara merdeka terpisah dari Ukraina.

Namun kegembiraan mereka tidak berlangsung lama karena Presiden Rusia, Vladimir Putin memutuskan perang dengan Ukraina.

Wilayah Donetsk dan Luhansk akhirnya kembali bergolak, warga merasakan tiap hari adanya ledakan dan desingan peluru.

Baca Juga: Laju Tank Rusia Tertahan Setelah Warga Sipil di Kota Zaporizhzhia Membangun Barikade dan Parit Pertahanan

Berikut pendapat warga Donetsk dan Luhansk tentang invasi Rusia ke Ukraina yang dikutip zonapringan.com dari Aljazeera.

1 Maxim (36) warga Luhansk

Dulu di Luhansk tenang. Kini tembakan senjata berat terdengar dari kota. Sebuah depot minyak meledak di wilayah Luhansk, di kota Rovenki.

Semua orang usia militer dibawa pergi. Di hampir setiap halte, orang-orang berseragam naik minibus dan menjemput laki-laki.

Baca Juga: Tentara Rusia yang Menyerahkan Diri ke Ukraina Mendapat Uang Insentif Sebesar Rp675 Ribu

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x