ZONA PRIANGAN - Saat melakukan invasi ke Ukraina, Rusia dikucilkan dunia internasional dan menerima sanksi ekonomi.
Ekspor minyak dan gas Rusia goyah, sementara nilai tukar mata uang rubel anjlok. Kondisi itu menimbulkan gejolak di dalam negeri.
Namun Vladimir Putin masih bisa tenang, saat sekutu dekatnya China masih memberikan perhatian.
Baca Juga: Saat Terjadi Perang Rusia-Ukraina, Cewek Cantik Ini Jadi Pusat Perhatian, Dapat Julukan 'Gadis Bond'
Saat konflik di Ukraina masih berkecamuk, Moskow dan Beijing justru sepakat memperluas kerja sama mereka.
Rusia dan China menemui kesesuaian untuk meningkatkan kerja sama dalam pertemuan yang digagas Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wang Yi, lapor The Sun.
Kantor berita Interfax mengutip Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan, di tengah kesulitan Moskow sebagai di dunia internasional, Beijing masih bisa menjadi sahabat.
Interfax mengatakan kerja sama termasuk membangun koordinasi kebijakan luar negeri dan berbicara dengan satu suara tentang urusan global.