ZONA PRIANGAN - Rusia telah menuduh Barat (Amerika Serikat dan Inggris) membantu Ukraina dalam mempersiapkan klaim palsu tentang dugaan penganiayaan warga sipil di Ukraina agar diberitakan oleh media internasional dalam upayanya untuk mencoreng Rusia.
Sejak pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota dan desa-desa di sekitar ibukota Ukraina Kyiv, pasukan Ukraina telah menunjukkan kepada wartawan mayat-mayat yang mereka katakan adalah warga sipil, yang dibunuh oleh pasukan Rusia, rumah-rumah yang hancur dan mobil-mobil yang terbakar.
Pihak Barat mengatakan bahwa warga sipil yang tewas adalah bukti dari kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia. Wartawan Reuters melihat mayat di kota Bucha, tetapi tidak dapat memverifikasi secara independen siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Baca Juga: Wanita Rusia Mengizinkan Suaminya untuk Memperkosa Perempuan Penduduk Setempat di Ukraina
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pemerintah Ukraina sedang diarahkan oleh Amerika Serikat untuk menabur bukti palsu kekerasan Rusia terhadap warga sipil, meskipun apa yang disebut sebagai "langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Moscow untuk menyelamatkan warga sipil".
"Amerika Serikat, yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam mengorganisir provokasi dengan korban manusia, melanjutkan kampanyenya untuk menciptakan dan mempromosikan 'bukti palsu'," kata kementerian pertahanan Rusia, dikutip Zona Priangan.com dari Reuters.
Sementara pihak Ukraina mengatakan bahwa Rusia bersalah atas genosida dan telah meminta Barat dan aliansi militer NATO untuk memberikan labih banyak dukungan.
Rusia mengatakan intelijen Inggris membantu Ukraina untuk mempersiapkan klaim palsu baru tentang dugaan pelanggaran di timur laut Ukraina. Kementerian pertahanan tidak memberikan bukti atas klaim keterlibatan Inggris dan AS.