ZONA PRIANGAN - Finlandia dan Swedia sama-sama mengatakan bahwa mereka melihat keanggotaan NATO sebagai cara mereka untuk memperkuat keamanan, meskipun memiliki konsekuensi memburuknya hubungan bilateral dengan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinisto bahwa akan menjadi kesalahan bagi Helsinki untuk mengabaikan netralitasnya.
Sosial Demokrat yang berkuasa di Swedia pada hari Minggu siap untuk mendukung negara itu bergabung dengan NATO, membuka jalan bagi aplikasi dan meninggalkan dekade non-blok militer.
Jerman mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah membuat persiapan untuk proses ratifikasi yang cepat.
"Kami harus memastikan bahwa kami akan memberi mereka jaminan keamanan, tidak boleh ada masa transisi, zona abu-abu, di mana status mereka tidak jelas," kata Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Sementara Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan dia "sedikit bingung" dengan sikap Turki, yang telah mengajukan keberatan atas bergabungnya negara-negara Nordik dan sebagai anggota NATO dapat memveto permohonan mereka.
"Yang kami butuhkan sekarang adalah jawaban yang sangat jelas, saya siap berdiskusi baru dengan (Presiden Turki Tayyip) Erdogan tentang masalah yang dia angkat," kata Niinisto.